Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 01 Juni 2022 | 10:35 WIB
Ilustrasi investasi bodong. (Shutterstock)

“Semuanya menunggu surat dari OJK, apakah mereka sudah mendapatkan izin atau tidak saat melakukan investasi yang dijalani tersebut. Sehingga setelah mendapatkan surat secara tertulis dari OJK, dapat diketahui terkait mereka mendapatkan izin atau tidaknya usaha tersebut,” papar Agung.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada awal Januari 2022 lalu, seorang mahasiswi asal Lamongan berinisial SB yang menjadi owner investasi “Invest Yuks” telah diamankan polisi karena diduga melakukan penipuan dengan modus investasi bodong dan ditetapkan sebagai tersangka.

Dari bisnis investasi abal-abal yang dijalani, SB berhasil meraup uang sekitar Rp 3,9 miliar dari para korbannya. Sebelumnya, polisi juga telah menyita sejumlah barang bukti dari tangan tersangka, meliputi rumah, 2 mobil, dan lainnya.

Baca Juga: Razia Warung Kopi Pangku di Lamongan, Dua Pasangan Asyik Kelonan Digaruk Petugas

Load More