SuaraJatim.id - Gadis disabilitas korban kekerasan seksual di Tambaksari Surabaya akhirnya mendapatkan pemdampingan dan sejumlah bantuan dari Pemkot Surabaya.
Hal ini dijelaskan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK kota setempat, Rini Indriyani. Namun sempat ada persoalan terkait administrasi kependudukan, yakni alamat pada KTP korban dan ibunya berbeda.
Ibunya ber-KTP Surabaya, sementara korban ber-KTP Jember. Padahal, Rini menjelaskan, korban tersebut sudah sejak kecil tinggal di Kota Surabaya.
"Saat ini kita sedang memproses pemindahan data administrasi,” kata Rini usai mengunjungi korban, Kamis (23/6/2022) malam.
Rini Indriyani menjelaskan, pendampingan psikologis pemulihan trauma akan terus dilakukan, hingga korban bebas. Akomodasi transportasi juga dibantu untuk memudahkan korban ke lokasi pendampingan psikologis milik Pemkot Surabaya.
“Secara psikologis kita tidak mengetahui trauma yang dialami, maka pendampingan dilakukan di fasilitas milik Pemkot Surabaya agar korban nyaman, dengan tetap didampingi oleh keluarga,” katanya menambahkan.
Selain pendampingan pemulihan psikologis, korban juga akan mendapat intervensi dalam bidang pendidikan. Sebab, korban ternyata tidak bersekolah sejak usia dini.
“Setelah pemulihan psikologi, nanti akan diikutkan pendidikan kejar paket. Serta, akan diberikan alat bantu dengar, karena korban tidak bisa mendengar,” ujar dia.
Korban bisa dibilang hatinya tegar menerima cobaan tersebut. Ia memiliki semangat besar sebab sempat menolak beberapa bantuan yang diberikan karena mengira bantuan tersebut dari keluarga pelaku.
Baca Juga: Gembong Narkoba Dihukum 20 Tahun Penjara, Padahal Tuntutan Jaksa Hukuman Mati di Surabaya
“Tadi saat saya menyerahkan bantuan, dia sempat menolak. Dia mengira bahwa saya adalah keluarga dari terduga pelaku. Namun setelah mendapat penjelasan dari Pak RT, akhirnya dia mau menerima,” ungkap dia.
Di sisi lain, ia juga mengapresiasi warga kampung yang bergotong royong membantu keluarga korban. Ia berharap, seluruh warga Surabaya bisa mencontoh rasa gotong-royong warga di Tambaksari Surabaya, yang peduli dengan kehidupan bertetangga.
“Melihat tetangga dalam kesusahan dan membutuhkan bantuan, mereka langsung bergerak. Mudah-mudahan tidak ada lagi kejadian seperti ini di Surabaya,” katanya menambahkan.
Sementara itu Kpala Dinas Sosial (Dinsos) setempat Anna Fajriatin mengatakan kasus tersebut telah dilaporkan pada kepolisian. Sementara, terduga pelaku tengah melarikan diri.
“Polrestabes akan berkirim surat ke Dinsos untuk membuatkan laporan psikososialnya. Ini juga membantu kami untuk mengajukan pendampingan langsung kepada Kemensos,” kata Anna.
Pendampingan dari Kemensos ini berupa program pendampingan Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos). Sebab kementerian bertanggungjawab melaksanakan Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA), yang turut memperkuat kondisi dan keadaan korban.
“Sakti Peksos akan mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Kemensos yang juga diakui keabsahannya oleh Polri. Yakni untuk membuatkan pendampingan, baik di tingkat pengadilan maupun kejaksaan,” terang dia.
Berita Terkait
-
Gembong Narkoba Dihukum 20 Tahun Penjara, Padahal Tuntutan Jaksa Hukuman Mati di Surabaya
-
Luruskan PN Surabaya, Komisi Fatwa MUI Jatim Tegaskan Pernikahan Beda Agama Hukumnya Haram
-
Catat! Begini Pedoman Pelaksanaan Kurban Hari Raya Idul Adha di Surabaya yang Diterbitkan Eri Cahyadi
-
Sejumlah Santri di Tuban Gugat PN Surabaya Gara-gara Sahkan Pernikahan Beda Agama
-
Bejat! Pria di Gresik Lakukan Pelecehan Seksual ke Bocah Kecil Depan Toko Kelontong, Aksinya Terekam CCTV
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Puluhan Siswa SD di Riau Keracunan MBG: Makanan Basi, Murid Muntah-muntah
-
7 Rekomendasi HP Murah Kamera Terbaik Agustus 2025, Spek Dewa Harga Jelata
-
Krisis Pasokan Gas Murah Hantam Industri, Menko Airlangga Buka Suara Usai Pelaku Usaha Teriak PHK!
-
Target Penerimaan Bea Cukai Rp334 Triliun di 2026, Para 'Ngudud' Jadi Tulang Punggung
Terkini
-
Bansos Berujung Judi Online? DPRD Jatim Desak Sanksi Berat untuk Penerima Nakal
-
Dana Transfer Dipangkas, DPRD Jatim Beri Peringatan Keras
-
Apresiasi pada Paskibraka Nasional, BRI: Dukungan terhadap Dedikasi dan Kedisiplinan
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama