SuaraJatim.id - Beberapa waktu belakangan ini murid-murid SDN 2 Karangpatih Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo harus belajar di tenda milik BPBD setempat dan rumah Bu Eni, salah satu warga di dekat sekolah.
Ini gara-gara gedung sekolahan mereka mau ambrol. Ironisnya, sampai sekarang gedung itu tidak kunjung diperbaiki. Alih-alih mendapatkan tempat belajar yang nyaman, siswa kelas 1 hingga 6 harus meninggalkan ruang kelasnya karena gedung rusak.
"Ini kelasnya pindah di rumahnya Bu Eni (warga setempat-red), karena sekolahnya mau ambrol," kata salah satu siswi SDN 2 Karangpatihan, Calista Putri Intan Aulia, Selasa (30/8/2022).
Sebelum pindah ke rumah warga, Calista mengaku sempat belajar di dalam tenda. Namun, baru hari ini (30/8) pindah ke rumah warga.
Sebab, KBM di tenda untuk kelas 4, 5 dan 6. Sementara untuk kelas 1, 2, dan 3 akhirnya dipindahkan ke rumah Ibu Eni, yang letaknya tidak jauh dari SDN 2 Karangpatihan.
Siswi yang duduk di kelas 2 ini menginginkan agar bangunan sekolahnya segera diperbaiki. Dia ingin seperti dulu, bertemu dengan banyak temannya, jika lokasi belajarnya terpusat.
"Kalau segera diperbaiki, kalau beli jajan kantinnya dekat. Saat kelasnya di rumah bu Eni, kantinnya jauh," kata Calista dengan polos, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.
Harapan supaya sekolahnya segera diperbaiki juga diutarakan oleh Alwahida, siswi kelas 4 yang mengikuti KBM di dalam tenda darurat milik BPBD Ponorogo.
Saat belajar di dalam tenda, Ia mengaku sulit untuk konsentrasi dan tidak nyaman. Pasalnya, dalam satu tenda diisi oleh 3 kelas, yakni kelas 4,5, dan 6.
Baca Juga: Kembali Marak Kasus Jual Beli Pupuk Bersubsidi Secara Ilegal di Kabupaten Ponorogo
Nah, kelas yang bercampur dan tanpa sekat itulah yang membuat Alwahida sulit untuk berkonsentrasi pada pelajaran yang diajarkan oleh guru. "Sulit konsentrasi, saat sudah siang suasananya juga panas," katanya menambahkan.
Alwahida juga takut kalau ada angin kencang dan tendanya ambruk. Dia dan teman-temannya terpaksa belajar di dalam tenda karena ruangan kelasnya dikhawatirkan akan roboh. Alwahida berharap sekolahnya segera diperbaiki, agar nyaman untuk belajar.
"Ya pinginnya di ruang kelas, bisa nyaman dan aman. Tetapi ya harus diperbaiki dulu, karena akan roboh," katanya menambahkan.
Berita Terkait
-
Jadwal Gus Iqdam Oktober 2024: Samarinda, Solo, Tenggalek, Kediri, Ponorogo Hingga Lamongan
-
Deretan Budaya Indonesia yang Pernah Diklaim dari Malaysia, Urusan Batik sampai Bikin IShowSpeed Bingung
-
Paper Mob, Bukti Semangat Juang Mahasiswa Baru FTIK
-
Viral Xpander Tabrak Mustang Diduga Milik Crazy Rich, Sopir 'Ketar-ketir'
-
Jangan Lewatkan! Jadwal Lengkap Grebeg Suro Ponorogo 2024, Ada Reog hingga Larungan
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Tega! Kronologi Suami di Gresik Aniaya Istrinya Hingga Meninggal
-
Gunakan Alat Seadanya, Emil Dardak Ikut Turunkan APK
-
APK Calon Kepala Daerah Dibersihkan dari Jalanan Kota Surabaya
-
Cari Smartphone Samsung yang Terbaru? Ini Rekomendasinya
-
BRI Dukung Penuh OPPO Run 2024, Ada Diskon hingga Cashback Menarik