SuaraJatim.id - Kemarin ramai kasus kemarian seorang santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur bernama Albar Mahdi. Kasus kematian santri asal Lampung ini kini ditangani kepolisian.
Kasus terungkap dari aduan ibunya bernama Soimah kepada pengacara kondang Hotman Paris. Video aduan Soimah ini kemudian diunggah ke akun Instagram si pengacara @hotmanparisofficial. Dalam video viral itu, Hotman meminta Polda Jatim merespons kasus itu.
Soimah, merasa ada kejanggalan dalam kematian anaknya tersebut. Ia misalnya, menyebut kalau jenazah mendiang Albar Mahdi banyak mengeluarkan darah. Bahkan kain kafan sampai harus diganti dua kali sebelum dimakamkan oleh keluarganya.
Ada sejumlah fakta dalam peristiwa kemarin tersebut. Nah, berikut ini fakta-fakta kasus kematian santri bernama Albar Mahdi yang dirangkum SuaraJatim.id:
1. Pihak pondok meminta maaf dan mengakui ada penganiayaan
Pihak pengelola pondok segera meminta maaf kepada keluarga dan menyampaikan belasungkawa terkait peristiwa kematian Albar Mahdi yang viral di media sosial tersebut.
Selain itu, lewat surat edaran pihak pondok juga mengakui telah ada tindak penganiayaan terhadap Albar Mahdi. "Berdasar temuan tim pengasuh santri, kami memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat. Menyikapi hal ini kami langsung bertindak cepat dengan menindak/menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut."
2. Santri yang terlibat penganiayaan telah dikeluarkan
Para santri yang terlibat penganiayaan itu juga telah dikeluarkan atau dikembalikan kepada orangtua masing-masing secara permanen. Gontor juga menegaskan tidak menolerir segala tindak kekerasan di dalam lingkungan pondok pesantren.
Baca Juga: Pernyataan Lengkap dan Permintaan Maaf Gontor Atas Meninggal Seorang Santri Diduga Dianiaya
Selain itu, Gontor juga siap mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum terkait peristiwa meninggalnya santri Albar Mahdi.
3. Polisi memeriksa 7 orang
Sebanyak 7 orang sudah diperiksa oleh Kepolisian Ponorogo Jawa Timur ( Jatim ) terkait dengan kematian seorang santri Pondok Modern Darussalam Gontor bernama Albar Mahdi.
Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo, Senin (5/9/2022), mengatakan sudah menerima laporan dari keluarga santri Albar Mahdi. Polisi juga terus menyelidiki kasus tersebut.
"Kita sudah menerima laporan dari keluarga korban dan pihak ponpes," kata AKBP Catur Cahyono Wibowo, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Senin (5/9/2022).
Setelah kasus dugaan penganiayaan atau kekerasan yang menyebabkan kematian itu menyeruak ke media sosial (medsos), petugas kepolisian langsung bergerak cepat.
Tag
Berita Terkait
-
Pernyataan Lengkap dan Permintaan Maaf Gontor Atas Meninggal Seorang Santri Diduga Dianiaya
-
Terpopuler Kemarin: Santri Ponpes Gontor Tewas Dikeroyok Senior hingga Demo SMKN 1 Boyolangu Gegara Tarikan Sumbangan
-
Astagfirullahaladzim, Santri Ponpes Gontor Tewas Dianiaya
-
Ponpes Gontor Akui Ada Perkelahian Santri, Jawab Dugaan Kematian Anak Ibu di Palembang
-
Video Jubir Pondok Gontor Minta Maaf Meninggalnya Santri Albar Mahdi yang Diduga Dianiaya di Pondok
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Polres Pasuruan Tutup 3 Perlintasan Kereta Api Jelang Nataru, Akses Mobil Dibatasi!
-
Gubernur Khofifah Resmikan OPOP Training Center ITS Surabaya, Dongkrak Produk Pesantren Jatim
-
Dalih Belajar Agama Terbongkar, WNA Amerika Dideportasi dari Tulungagung
-
Kasus Polisi Bunuh Mahasiswi UMM Diduga Motif Harta, Keluarga Bantah Korban Hamil!
-
BP BUMN dan Danantara Lepas 1.000 Relawan Kemanusiaan dari Medan