SuaraJatim.id - Kepolisian terus melakukan penyelidikan mendalam kasus santri Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur yang meninggal diduga mengalami penganiayaan. Terkini, sudah ada sembilan orang menjalani pemeriksaan.
Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan, penyidik memeriksa dua orang dokter Ponpes Gontor, pada Senin (5/9/2022) malam.
“Tadi malam ada dua dokter lagi yang kita periksa. Sehingga untuk saksi dokter, ada empat orang yang sudah kita periksa,” katanya mengutip dari beritajatim.com jejaring Suara.com, Selasa (6/9/2022).
Bertambahnya saksi yang diperiksa, maka total ada sembilan orang saksi yang dimintai keterangan penyidik. Rinciannya, dua santri, empat dokter dan tiga ustaz atau pengajar.
Baca Juga: Gontor Trending Twitter Dugaan Penganiayaan Menewaskan Seorang Santri
Jumlah saksi yang akan diperiksa, lanjut dia, besar kemungkinan akan terus bertambah. Karena rangkaian kasus dugaan penganiayaan itu, tidak hanya di satu titik saja. Namun, juga ada beberapa titik yang akan diperiksa dan tentu akan ada saksinya.
“Semua dokter yang diperiksa ini, ya para dokter yang bertugas di rumah sakit yang ada di Pondok Gontor,” katanya.
Progres terkini dalam penyelidikan ini, kata Catur pihaknya secepatnya akan melakukan olah TKP. Hal itu penting dilakukan untuk menaikkan ke tahap selanjutnya. Meski rentan kejadian, hingga kasus ini mencuat sudah beberapa hari, Catur yakin tidak ada TKP atau barang bukti yang dikaburkan. Sebab, pihak pondok sendiri sangat kooperatif dan terbuka atas kasus dugaan penganiayaan ini. Polres Ponorogo saat ini juga menjalin komunikasi dengan orangtua korban yang ada di Palembang Sumatera Selatan.
“Kita juga melakukan komunikasi dengan ortu korban. Kita lagi menunggu untuk jawaban otopsi,” katanya.
Mencuatnya kasus dugaan penganiayaan santri hingga meninggal di Pondok Gontor ini berawal dari postingan video pengacara Hotman Paris di akun instagramnya pada hari Minggu (4/9) siang. Postingan video pengacara spesialis perkara kepailitan itu, tentang aduan seorang ibu di Kota Palembang. Dengan menangis tersedu-sedu, ibu yang bernama Soimah itu mengungkapkan ke Hotman, bahwa ada dugaan kejanggalan dalam kematian anaknya yang sedang menjadi santri di salah satu pondok di Gontor Ponorogo.
Anak pertama ibu Soimah yang bernama Albar Mahdi itu diduga meninggal karena tindakan penganiayaan atau kekerasan. Jenazah anak yang berumur 17 tahun pada bulan Desember nanti itu, meninggal di pondok pada tanggal 22 Agustus 2022. Selang sehari, tepatnya tanggal 23 Agustus, jenazah Albar tiba di rumah duka di Palembang. Melihat kondisi jenazah yang kain kafannya masih ada darahnya, sang ibu menduga kematian Albar itu tidak wajar.
Berita Terkait
-
Menelisik Peran Kiai dan Kaum Santri terhadap NKRI dalam Buku Klik Santri
-
Gus Miftah Minta Agar Santri Tak Malu: Sungguh Hari-hari yang Berat...
-
Kuatkan Santri, Gus Miftah Tak Balas Cacian Netizen: "Allah Anugerahkan Kesabaran"
-
Sanfest 2024: Kolaborasi Seni, Budaya, dan Keilmuan Santri Al-Nahdlah
-
Miris, Santri Asal NTB Mondok di Boyolali Dibakar Usai Dituduh Curi HP Teman
Terpopuler
- Kabar Duka, Pengacara Alvin Lim Meninggal Dunia
- Farhat Abbas Ungkap Alvin Lim Meninggal Dunia di Rumah Sakit Saat Cuci Darah
- End Game, Uang Donasi Agus Salim Rp1,3 Miliar Disalurkan ke Korban Bencana Alam
- Media Belanda: Mees Hilgers Tidak Akan Bergabung...
- Coach Justin ke Elkan Baggott: Selesai Lu! Lu Siapa?
Pilihan
-
PSSI Pecat Shin Tae-yong, Jokowi: Nggak Kaget
-
MBG Samarinda Dimulai 13 Januari, 6.000 Siswa Jadi Sasaran Awal
-
Tahu Pengganti Shin Tae-yong, Jokowi: Nggak Sah Kalau Saya Bocorkan
-
Louis van Gaal Jawab Isu Jadi Dirtek Timnas Indonesia
-
Usai Luncurkan Produk AC, Kini Muhammadiyah Kenalkan Ojek Online Zendo Berbasis Syariah
Terkini
-
Ahli Gizi Soroti Program MBG: Hilang Satu Komponen Tak Bisa Disebut Makan Bergizi
-
Jombang Kembali Dilanda Banjir, Ponpes Darul Ulum Tergenang
-
Tak Libatkan Pemprov Jatim, Makan Bergizi Gratis Baru Delapan Daerah
-
Surabaya Diterjang Puting Beliung, 16 Rumah Porak-poranda
-
Bacok Remaja Hingga Terluka Parah, 6 Pemuda Surabaya Diamankan Polisi