"Ini sesungguhnya bisa dilihat kembali dan mengkondisikan perdamaian kedepan, jadi untuk membangun perdamaian yang solid kita sudah punya harta yang cukup besar lho, tapi dilupakan," jelasnya.
"Persoalannya begini, yang kita tau ada dua makna, dan makna ini sangat penting untuk umat Islam, khususnya para ulama, karena ini membicarakan konstruksi yang solid dan piagam PBB," imbuhnya.
Menurutnya, pembicaraan ini sangat penting, karena membicarakan multilateralisme membicarakan internasional. Belakangan ini multilateralisme sangat lemah, dalam bahasanya yakni uniteralisme.
"Uniteralisme itu apa, kalau ada problem diselesaikan di sini, tidak secara bersama. Contohnya apa? Iran, Afganistan, Israel dan Palestina, di sini peran PBB tidak jelas. Jadi penyelesaian masalah secara unilateral. Lah ini menjadi hal yang menarik buat PBNU dalam menyelesaikan masalah, pentingnya dunia ini kembali ke dalam konsep bersama. Kita menyelesaikan masalah ini ke PBB," terangnya.
Baca Juga: Muktamar Internasional Fiqih Peradaban Dibuka dengan Pameran Dokumentasi Pergerakan Mbah Wahab
Menurutnya, di tengah seperti inilah, PBNU melakukan hal untuk kembali lagi, sebuah organisasi keagamaan mengajak untuk kembali ke multiteralisme. Piagam PBB ini sebuah kesepakatan luar biasa sekali.
"Piagam PBB ini kan dirumuskan bahkan sebelum Indonesia belum merdeka, dan itu menjadi pondasi kemerdekaan bangsa-bangsa, tapi sekarang ini jarang dilihat," ucap Najib.
Saat ini, dari penilaian NU sendiri, para ulama sudah di nomor duakan dalam membicarakan isu-isu yang terjadi di dunia. Namun jika nantinya Muktamar Internasional Fikih Peradaban ini berhasil, maka akan menjadi hal yang luar biasa.
"Selama ini ulama Islam marjinal, tidak pernah membicarakan isu-isu internasional, perdamaian dunia tidak pernah, tapi kalau ini berhasil, kami yakin ini akan menjadi driving force yang luar biasa, untuk membangun kembali keharmonisan perdamaian dunia untuk bangsa-bangsa, dan itu juga akan berbasiskan perdamaian dunia dengan nilai-nilai agama yang lebih penting juga," lengkap Najib.
Dalam masalah ini, NU ingin memberikan contoh pada tokoh-tokoh agama ataupun tokoh dunia, dalam mengambil sikap terhadap permalasahan yang terjadi di Internasional.
Baca Juga: Satu Abad NU, Eyelink Foundation dan Unusa Gelar Operasi Katarak dan Bagikan Kacamata Gratis
"NU ini memberikan contoh, bahkan pada seluruh pimpinan agama di dunia, ini lho bagaimana menjalankan agama sebagai sumber inspiratif solusi untuk krisis dunia itu contohnya apa, ya Muktamar Internasional Fikih Peradaban," tandasnya. (Dimas Angga Perkasa)
Berita Terkait
-
Suara Generasi Muda Menggema: Tolak Islamophobia, Jaga Toleransi!
-
Negara-negara Uni Eropa Didesak Cegah Islamofobia: Masjid Diserang hingga Sinagoge Yahudi Dilempari Bom
-
Di Sidang IPU, BKSAP Ajak Anggota Parlemen Dukung Draf Emergency Item Qatar
-
Posisi Erick Thohir di 1 Abad NU Strategis, Diprediksi Mampu Tambah Elektabilitas Jadi Cawapres
-
3 Insiden di Acara Puncak 1 Abad NU: Beduk Hilang, Kiai dan Santri Meninggal Dunia
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Gubernur Khofifah Komitmen Bangun Moderasi Beragama Diajarkan Sejak Dini, Jaga Sinergi dengan BNPT
-
Puluhan Mantan Karyawan yang Ijazahnya Ditahan Resmi Lapor Polisi
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia