Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Rabu, 03 Januari 2024 | 07:36 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual. (Suara.com/Ema Rohimah)

SuaraJatim.id - Begal bokong atau pantat menghantui warga Situbondo. Masyarakat dibikin resah dengan aksi pelaku.

Tiga orang telah menjadi korban begal pantat tersebut. Mencuat dugaan pelaku masih satu orang.

Melansir dari TIMES Indonesia-media partner Suara.com, kejadian pertama pada Senin (1/1/2024) sekitar pukul 19.00 WIB. Korbannya perempuan muda yang sedang melintas di sekitar Jalan Panji menuju Kesambirampak.

Kejadian kedua terjadi pada Selasa (2/1/2024). Lokasinya di sekitaran toko bangunan ACC, sebelah barat pusat perbelanjaan KDS. Korbannya kali ini dua perempuan.

Baca Juga: Dapat Perlawanan dari Korbannya, Begal di Pasuruan Jadi Bulan-bulanan

Berdasarkan keterangan para korban, pelaku memiliki ciri-ciri yang sama. Perawakannya kurus, saat menjalankan aksinya mengendarai motor Honda Scoopy dan memakai jaket. Wajahnya tak jelas, karena tertutup masker. Pelat nomor kendaraan tidak terlihat ditutupi mika.

Aksi begal bokong ini bukan yang pertama kali. Pada Bulan Mei tahun lalu juga pernah terjadi.

Korbannya telah melaporkan ke Polres Situbondo didampingi sejumlah lembaga, yakni Rumah Perempuan Situbondo; Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB); serta Lembaga Konsultasi, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (LKP3A) Fatayat NU Situbondo.

Sementara itu, Uswatun Khasanah Makluf dari LKP3A Fatayat menyayangkan aksi begal payudara yang kembali terjadi. Dia menyoroti penanganan dan pencegahan yang dilakukan pihak penegak hukum.

Karena itu, penting untuk segera diambil tindakan pencegahan, seperti pemasangan CCTV oleh polsek setempat untuk memantau kejadian serupa atau pengaturan patroli pada jam-jam rawan.

Baca Juga: Polisi Sempat Bingung, Pelaku Begal Panwas di Trenggalek Sengaja Meninggalkan Motor

Tidak hanya mengkritik kinerja aparat hukum, Makluf fokus mendampingi korban untuk memulihkan traumanya.

Kendati demikian, Makluf menegaskan penangkapan pelaku menjadi krusial agar kejadian serupa tidak terus terulang.

Load More