SuaraJatim.id - Polda Jatim telah menatapkan Briptu FN sebagai tersangka kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Briptu FN terancam pelanggaran pasal 44 ayat 3 subsider ayat 2 undang-undang nomor 23 tahun 2004 tentang KDRT ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto menyampaikan, gelar perkara telah dilakukan gelar perkara usai Briptu FN ditetapkan sebagai tersangka.
Anggota Polres Mojokerto tersebut ditetapkan di pusat pelayanan terpadu (PPT) RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.
"Mengingat yang bersangkutan ini memiliki 3 anak balita yang harus dirawat sehingga ada hak eksklusif anak sesuai aturan UU. Sehingga terhadap tersangka saat ini ditempatkan di pusat pelayanan terpadu (PPT) RS Bhayangkara Polda Jawa Timur," katanya, Senin (10/6/2024).
Dia juga menjelaskan ada hak privasi dalam kasus KDRT yang tidak semua bisa diungkap ke media. Karena itu Dirmanto meminta untuk menghormati hal tersebut.
"Tolong dipahami rekan-rekan sekalian ada hak privasi terkait kasus KDRT ini," ucapnya.
Pada kasus Briptu FN, Dirmanto mengungkapkan tersangka sudah berusaha menolong korban sekuat tenaga. Hal itu terlihat dari luka-luka di beberapa bagian tubuhnya. Tangan sebelah kanan maupun tangan di sebelah kirinya luka-luka dan beberapa tubuh mengalami luka-luka. "Akibat terbakar kemudian juga sudah dilakukan visum," terangnya.
Kepolisian memastikan, saat ini ada 5 saksi dan 2 ahli yang saat ini diperiksa, serta diminta keterangan dalam kasus ini.
Baca Juga: Polwan yang Bakar Suaminya Tidak Ditahan dalam Sel, Ini Alasannya
"Saat ini sudah ada 5 saksi dan dua ahli yang diperiksa, ahli psikologi forensik dan ahli psikiater," bebernya.
Pihaknya meminta masyarakat untuk menyaring informasi yang masuk. Dirmanto kembali mengingatkan mengenai gak privasi atas kasus tersebut.
"Kemudian satu hal lagi rekan-rekan sekalian terkait informasi yang tersebar liat di media sosial yang tidak jelas dan tidak terverifikasi tolong disampaikan kepada warga netizen. Jangan mengupload informasi informasi yang tidak terverifikasi ada aturan yang mengatur terkait hal hal privasi kepada kasus ini," tandasnya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
Terkini
-
CEK FAKTA: Viral Program MBG Diganti Uang Tunai, Benarkah?
-
Hingga Akhir Oktober 2025, BRI Salurkan KUR Sebesar Rp147,2 Triliun pada 3,2 Juta Debitur
-
Petani Hilang Tinggal Kerangka di Hutan Temon Ponorogo, Topi Spiderman Pengungkap Identitas!
-
Posko Gunung Semeru Bakal Terpusat di Lumajang, Ini Usulan BNPB
-
BRI: Keamanan Nasabah Jadi Prioritas Utama, Hati-hati terhadap Pesan atau Tautan Mencurigakan