Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Selasa, 24 Desember 2024 | 09:39 WIB
Ilustrasi banjir. [Dok Humas Bengkalis]

SuaraJatim.id - Banjir bandang dan tanah longsor memporak-porandakan sejumlah desa di Bondowoso. Sejumlah jembatan putus dan puluhan rumah terendam.

Bencana alam tersebut terjadi pada Senin (23/12/2024). Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso mencatat sekitar 8 desa terdampak banjir dan longsor.

Banjir paling parah terjadi di Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari yang merendam 24 rumah terendam banjir, memutuskan satu jembatan putus, dan membuat DAM Angsana jebol.

Bencana banjir dan tanah longsor juga memporak-porandakan enam desa di Kecamatan Tlogosari, yakni, Desa Tlogosari, Trotosari, Pakisan, Sulek, Jebung Lor, dan Jebung Kidul.

Baca Juga: Banyuwangi Dikepung Banjir, Wilayah Selatan Paling Parah

Di Desa Pakisan, banjir membuat jembatan penghubung Dusun Butok-Dusun Sukorejo ambrol. Kondisi yang sama juga terjadi di jembatan penghubung Desa Pakisan-Sulek.

Kemudian Dusun Sulek Timur, Desa Sulek sebanyak 6 rumah terendam banjir. Lalu 4 rumah tertimpa longsor di Desa Sulek. Sedangkan di Dusun Doren, Desa Brambang Darussalam sebanyak tiga jembatan dilaporkan putus.

Kepala Bidang Logistik, Rehabilitasi, dan Rekrontuksi, BPBD, Tugas Riski Bahana, mengatakan, bencana banjir dan tanah longsor dipicu hujan deras yang mengguyur sejak pada Minggu (22/12/2024).

Hujan deras tersebut mengakibatkan debut air meningkat dan membuat DAM Angsana di Desa Tangsil jebol. Bahkan, air banjir ini juga masuk ke pondok pesantren mantan Bupati Bondowoso periode 2018-2023, KH. Salwa Arifin.

"Di Desa Tangsil Wetan sendiri ada 24 rumah mengalami kerusakan," ujarnya dilansir dari Ketik.co.id--partner Suara.com.

Baca Juga: Bupati Trenggalek Wacanakan Relokasi 119 Warga, Lokasinya di Mana?

Pj Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro mengaku telah melakukan penanganan sementara. Seperti pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak. Terdiri, makanan cepat saji, dan bantuan air bersih.

Sementara itu terkait infrastruktur yang rusak, Hadi menyampaikan segera dibuat jembatan sementara.

Penanganan juga akan ambil terhadap DAM Angsana dengan menutupnya memakai bronjong terlebih dahulu agar air tak meluap ke permukiman warga.

"Yang bisa ditangani BTT (belanja tak terduga), ya dana BTT kabupaten ya. Mana yang provinsi kita ajukan," urainya.

Perbaikan akan dilakukan terlebih dahulu terhadap titik-titik vital yang mejadi akses utama. Seperti akses jembatan satu-satunya di Desa Brambang, Kecamatan Tlogosari.

"Apakah bisa kita tangani sendiri, atau harus itu minta bantuan ke pusat. Kita petakan dulu," pungkasnya.

Load More