SuaraJatim.id - Situasi mengenaskan terjadi di SD Negeri Grudo 3, Desa Grudo, Kecamatan/Kabupaten Ngawi.
Atap tiga kelasnya nyaris roboh, sampai ditopang kayu yang berfungsi sebagai penyangga darurat.
Kondisi tersebut tentunya sangat memprihatinkan. Pasalnya, kelas tersebut masih digunakan untuk belajar mengajar yang diisi puluhan siswa. Ada sebanyak 25 siswa kelas satu dan 31 siswa kelas tiga masih menggunakan ruang kelas yang berisiko tersebut.
Sedangkan, 12 siswa kelas dua sudah lebih dulu dipindahkan ke ruang perpustakaan.
Baca Juga: Polisi: Pelaku Mutilasi Ngawi Punya Sifat Antisosial dan Kurang Rasa Iba
“Rencananya sebagian siswa akan kita pindahkan ke masjid. Rusak sudah sejak 2022 lalu, setelah dilihat ternyata atapnya sudah parah, akhirnya dipasang penyangga,” ujar Kepala sekolah Sudarwati disadur dari BeritaJatim--partner Suara.com, Jumat (07/02/2025).
Dia mengaku sebenarnya perbaikan darurat sudah dilakukan. Namun, kondisi bangunan yang semakin tua menyebabkan kerusakan terus berlanjut.
Sementara itu, pengajuan perbaikan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi sudah diajukan sejak 2022, tapi belum juga direalisasikan.
Kondisi atap yang akan roboh tersebut membuat siswa deg-degan. Salah satu siswa kelas tiga, Fatimati Zahro tidak memungkiri ada bayang-bayang ketakutan bila swaktu-waktu atap runtuh.
“Takutlah kalau pas hujan dan angin, nanti roboh. Sudah lama rusak, belum diperbaiki. Minta Pak Bupati segera diperbaiki,” kata Fatimati Zahro.
Baca Juga: Cerita Ayah Uswatun Soal Pelaku Mutilasi: Marah Saat Antok Dikenalkan Sebagai Suami Siri
Guru sekolah tersebut, Dewi Purnama mengaku tidak nyaman dengan kondisi ruang kelas.
“Sebenarnya tidak nyaman, apalagi di kelas banyak siswa putranya yang hiper, takutnya mengenai cagak penyangga dan roboh. Ada tiga ruang kelas yang rusak, minta segera ada perbaikan,” kata Dewi.
Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, dalam waktu dekat sebagian siswa rencananya akan dipindahkan ke masjid yang berada di sebelah sekolah.
Berita Terkait
-
YouTube sebagai Ruang Kelas Digital: Revolusi Belajar di Era Modern
-
Indonesia Emas 2045 Terancam? Ekonom UI: Kelas Menengah Makin Rentan
-
Ciri-ciri Psikopat Narsistik Mirip Pembunuh Mutilasi Wanita dalam Koper di Ngawi, Sikapnya Antisosial!
-
Panduan Lengkap SPMB 2025: Syarat Usia Masuk SD, SMP, dan SMA Sekarang Bagaimana?
-
Prabowo Ngintip dari Jendela Kelas saat Tinjau MBG, Sikapnya Dibandingkan dengan Wapres: Coba Kalau Gibran...
Terpopuler
- Cek Fakta: Benarkah Semua Surat Tanah dan Rumah Akan Jadi Milik Negara Jika Tidak Diubah ke Elektronik?
- Dihampiri dan Diamuk Razman Arif Nasution di Persidangan, Hotman Paris Langsung Diamankan Petugas
- Respons Menohok Piyu Padi Atas Konflik Agnez Mo vs Ari Bias: Penyanyi Ingin Playing Victim
- Simon Tahamata Mendarat di Indonesia: Beta Prihatin...
- Tristan Gooijer: Saya dan Keluarga Bukan Bagian dari Republik Maluku Selatan
Pilihan
-
Anggaran IKN Diblokir, Kementerian PU Pilih Bangun Proyek Ini di Solo
-
Kabar Gembira: Pemerintah Perpanjang Subsidi Motor Listrik!
-
Negara Rugi Besar Jika IKN Mangkrak, Netizen Sentil Jokowi: Yang Minta Siapa?
-
Taspen dan Asbari Banyak Masalah, Sri Mulyani Mau Ambil Alih Pembayaran Uang Pensiun PNS
-
Colek Aguan Gara-gara Pagar Laut PIK 2, AHY: Tindak Tegas!
Terkini
-
Kasus Narkoba di Surabaya Menggila, Ratusan Orang Ditangkap, Banyak yang Kambuhan
-
Mengenaskan! Atap Kelas SD di Ngawi Nyaris Roboh, Sudah Ditopang Kayu
-
Oknum Polisi di Kediri Dipecat Gegara Ulah Istrinya
-
Panti Asuhan Surabaya Simpan Aib Kelam: Selain Pencabulan Ternyata Pernah Jadi Tempat Aborsi
-
Persebaya Dapat Tambahan Kekuatan Lawan Persis Solo