SuaraJatim.id - Komisi B DPRD Jatim menyoroti anggaran program ketahanan pangan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan pada Perubahan APBD (P-APBD) Jatim 2025.
Juru bicara Komisi B DPRD Jatim dalam rapat paripurna pada Selasa (2/8/2025), Wiwin Sumrambah mempertanyakan dukungan pemerintah provinsi terhadap program ketahanan pangan nasional.
“Alokasi anggaran daerah seharusnya berpihak pada rakyat dan menjadi instrumen kesejahteraan. Namun, faktanya masih banyak petani yang belum merasakan manfaat itu,” kata Wiwin.
Komisi B DPRD Jatim menilai anggaran untuk sektor ketahanan pangan masih lemah dan belum berpihak pada petani.
Sebenarnya, alokasi anggaran meningkat pada P-APBD Jatim 2025, untuk sektor pangan dan kesejahteraan petani masih dipertanyakan.
Menurut politikus asal Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim itu, harusnya tidak boleh ada kesenjangan dukungan antara program pemerintah pusat dengan daerah. Sedangkan alokasi anggaran hingga saat ini belum benar-benar dirasakan manfaatnya oleh petani sebagai stakeholder utama.
Selain program ketahanan pangan, Wiwin juga menekankan perhatiannya pada pengelolaan aset lahan di dinas pertanian serta program penyediaan alat dan mesin modern.
"Beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) diketahui membiarkan lahannya idle, bahkan disewakan kepada pihak swasta yang tidak bergerak di sektor pertanian," ungkapnya.
Terkait penyediaan alat dan mesin pertanian modern masih belum maksimal. Hal ini terlihat pada rendahnya minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian yang menganggap masih identik dengan cara-cara konvensional.
Baca Juga: SPPG Masih Minim, DPRD Jatim Berharap Pemerataan Segera Direalisasikan
“Dengan pola seperti ini, bagaimana mungkin ketahanan pangan bisa tercapai? Pemprov seharusnya hadir dengan program yang solutif, bukan sekadar formalitas,” ungkapnya.
Komisi B DPRD Jatim itu lalu memberikan rekomendasi terhadap program ketahanan pangan. Salah satunya dengan menambah anggaran sebesar Rp75 miliar untuk bantuan alat dan mesin pertanian modern.
Kemudian mendorong inovasi dan kreativitas program, baik on farm maupun off farm, untuk meningkatkan nilai tambah pertanian. "Serta mengoptimalkan pemanfaatan lahan idle milik Dinas Pertanian agar produktif untuk tanaman pangan dan hortikultura," katanya.
Pihaknya juga menekankan agar ada program yang lebih pada petani untuk mempercepat ketahanan pangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
3 Link DANA Kaget Untuk Akhir Pekan yang Santai, Saldo Rp 279 Ribu Siap Direbut
-
Santri Ponpes Al Khoziny Kembali Aktif Belajar, Garis Polisi Belum Dicabut
-
Gubernur Khofifah dan 3 Menteri Percepat Program Rumah Layak bagi MBR di Jatim
-
Jumat Berkah Datang, Rebutan DANA Kaget Sekarang Rp 358 Ribu Sudah Bisa Diklaim
-
3 Link Eksklusif Rezeki Jumat Berkah! Buruan Ambil Saldo DANA Kaget Rp299 Ribu