Sadar Termakan Hoaks, 22 Warga Banjarmasin Urungkan Niat Ikut Aksi 22 Mei

Menurut Luki, mereka yang sudah terlanjur melakukan perjalanan ikuti people power tanggal 22 Mei termakan berita hoaks.

Agung Sandy Lesmana
Senin, 20 Mei 2019 | 14:39 WIB
Sadar Termakan Hoaks, 22 Warga Banjarmasin Urungkan Niat Ikut Aksi 22 Mei
Kapolda Jatim, Irjen Luki Hermawan. (Dimas Angga).

SuaraJatim.id - Polisi Daerah (Polda) Jawa Timur telah memulangkan kembali 24 warga asal Banjarmasin, yang berencana ikuti aksi people power di Jakarta bersamaan dengan pengumuman hasil suara Pemilu 2019 pada Rabu (22/5/2019).

Kapolda Jatim, Irjen Luki Hermawan mengatakan, puluhan warga itu melakukan perjalanan estafet, dari Kalimantan Selatan menggunakan kapal menuju Surabaya, dan dilanjut menggunakan kereta api dari Surabaya ke Jakarta pada Senin (20/5/2019), hari ini.

"Ini ada 24 orang yang dari Banjarmasin, Kami disini karena adanya masyarakat yang datang dari Kalimantan, khususnya dari Banjarmasin, mereka akan berangkat ke Jakarta, dengan menggunakan kapal mutiara, dilanjut naik kereta, yang rencananya akan bergabung dengan kawan-kawannya, terkait dengan (People Power) tanggal 22 Mei," kata Luki di Pelabuhan Gapura Surya.

Petugas menggelar razia untuk mengantisipasi aksi 22 mei di Jakarta. (Aziz)
Petugas menggelar razia untuk mengantisipasi aksi 22 mei di Jakarta. (Dimas Angga).

"Yang bersangkutan sudah kami imbau dan yang bersangkutan untuk kembali ke Kalimantan, karena kami sampaikan, situasi dan kondisi di Jakarta," sambungnya.

Baca Juga:Bupati Sumenep: Jangan Ikut-ikutan People Power, Itu Masalah Politik

Menurut Luki, mereka yang sudah terlanjur melakukan perjalanan ikuti people power tanggal 22 Mei termakan berita hoaks.

"Mereka termakan oleh hoaks, dan sebagian tidak paham tentang situasi dan kondisi yang ada, akhirnya mereka memahami dan kembali lagi ke Kalimantan," imbuhnya.

Menurutnya, tidak ada info dari media resmi manapun, yang menyarankan masyarakat untuk berangkat mengikuti aksi people power pada 22 Mei di depan Gedung KPU dan Bawaslu RI.

"Secara langsung tidak ada yang memberi tahu, yakni secara sosialisasi, sehingga mengetahui ajakan dan bujukan tersebut dari media sosial, mereka berangkat dengan biaya sendiri," tandasnya

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Baca Juga:Jokowi Bukan Diktator, Yusril Nilai People Power 22 Mei Tak Mendesak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini