SuaraJatim.id - Warga Surabaya banyak yang mengeluh lantaran tak mendapatkan pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada sejak Senin (9/9/2019). Hal itu terjadi akibat dampak pembangunan proyek alun-alun di Balai Pemuda.
Untuk bisa mendapatkan air bersih, warga pun bersusah payah untuk menemukannya. Tak sedikit warga yang kebetulan bertetangga memiliki sumur untuk bisa dimanfaatkan airnya.
Seperti yang diungkapkan oleh Sutikno (69) warga di kawasan Ngagel Rejo yang juga terkena dampak tersendatnya pasokan air. Mereka memanfaatkan tetangga lain yang memiliki sumur untuk mendapatkan air bersih.
"Kemarin nggak tahu kalau ada kabar air mati, jadinya kaget. Untung ada tetangga yang punya sumur, jadi kita warga di sini yang PDAM nya mati ambil air di situ secara bergantian," ucap Sutikno, Rabu (11/9/2019).
Baca Juga:Pasokan Air 200 Ribu Pelanggan PDAM Mati, Wali Kota Risma: Ini Terpaksa
Meski bisa memanfaatkan sumur tetangga, Sutikno mengaku jika kebutuhan air yang digunakan oleh warga cukup banyak. Jadi ia harus bisa berhemat air yang ia ambil sesuai jatah masing-masing satu rumah.
"Kebetulan ibu di rumah cuman tinggal tiga orang saja. Jadi pagi ambil dua timba besar, sorenya ambil dua timba lagi. Itu dicukup-cukupkan untuk sehari. Entah untuk mandi atau nyuci," akunya.
Meski begitu, Sutikno merasa masih beruntung bisa mendapatkan air bersih dengan memanfaatkan sumur tetangga. Tidak sampai menggunakan ataupun membeli air galon untuk keperluan mandi.
"Iya di sini masih beruntung Mas, masih ada tetangga yang punya sumur, jadi bisa dimanfaatkan walaupun harus ngirit airnya. Kasihan itu yang mereka sampai beli air galon untuk mandi," jelasnya.
Air PDAM Surabaya mati
Baca Juga:200 Ribu Pengguna PDAM Surabaya Terdampak Proyek Alun-alun Bawah Tanah
Tidak mengalirnya air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Swasembada kepada sekitar 200 ribu pelanggan di Kota Surabaya, Jawa Timur ditanggapi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.