Sekeluarga Jalani Rapid Tes setelah Bayi PDP Virus Corona Meninggal

Rapid test mereka dinyatakan negatif virus corona.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 07 Mei 2020 | 12:28 WIB
Sekeluarga Jalani Rapid Tes setelah Bayi PDP Virus Corona Meninggal
Satu anggota keluarga menjalani rapid test setelah ada bayi PDP virus corona meninggal dunia. (BeritaJatim)

SuaraJatim.id - Satu anggota keluarga menjalani rapid test setelah ada bayi PDP virus corona meninggal dunia. Rapid test dilakukan terhadap keluarga dan ibunda bayi tersebut.

Namun rapid test mereka dinyatakan negatif virus corona.

“Usai bayi 11 bulan tersebut meninggal, kami melakukan sejumlah langkah antisipasi. Di antaranya melakukan rapid test terhadap orang tua dan keluarga, hasilnya non reaktif,” ujar Direktur RSUD Jombang dr Pudji Umbaran, Kamis (7/5/2020).

Sementara itu pemakamanan bayi asal Kecamatan Ploso tersebut menggunakan protokol Covid-19. Pasien dikebumikan di tempat pemakaman umum desa setempat.

Baca Juga:Innalillahi Bayi PDP Corona di Jombang Terus Memburuk, Akhirnya Meninggal

“Hasil rapid test keluarga non reaktif. Insya Allah pasien tersebut relatif aman dimakamkan di pemkamakan umum,” ujar Pudji.

Sebelumnya, seorang bayi berusia 11 bulan yang menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) Corona di Jombang meninggal dunia. Namun demikian, beluam diketahui apakah bayi berjenis kelamin peremuan tersebut positif atau negatif Covid-19. Pasalnya, hasil uji swab belum keluar.

“Rabu kemarin bayi tersebut meninggal. Karena statusnya PDP, maka pemulasaraan jenazah warga Kecamatan Ploso tersebut menggunakan protokol Covid-19. Kita sudah melakukan uji swab terhadap bayi tersebut, namun hasilnya belum keluar,” jelas Pudji.

Pudji menjelaskan, bayi tersebut dirujuk ke RSUD Jombang pada Sabtu (2/5/2020). Sebelumnya, bayi berjenis kelamin perempuan ini dirawat di RSUD Ploso. Namun karena kondisinya memburuk, akhirnya dirujuk ke RSUD Jombang.

Saat masuk, bayi tersebut mengalami gejala infeksi paru-paru atau pnemonia. Tim medis kemudian merawat bayi tersebut di ruang isolasi anak. Bayi asal Kecamatan Ploso tersebut juga ditetapkan sebagai PDP.

Baca Juga:Manfaatkan Pandemi Corona, Hacker Sasar Organisasi Kesehatan

Menurut Pudji, kemungkinan bayi tersebut tertular dari ayahnya. Karena seminggu sebelumnya sang ayah meninggal di RSUD Ploso. Orang tua bayi tersebut juga mengalami pnemonia dan berstatus PDP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini