“Takut sih tidak, tapi khawatir pasti ada. Apalagi lihat di tivi kan sudah banyak korbannya. Bagi saya saat ini yang penting kita jaga diri, mengikuti sop agar tidak tertular demi keluarga juga,” kata pria yang sudah 10 tahun bergabung di PMI Jember.
Tidak sekedar mengantar jenazah dari rumah sakit ke pemakaman, ia dan dua rekan petugas PMI juga mensalati jenazah serta melakukan penguburan.
Banyak pengalaman miris namun menggemaskan saat mengantar jenazah. Seperti saat nyasar ketika mengantar jenazah PDP Covid-19 di Kecamatan Sumber Sari. Ia mencoba bertanya pada warga namun saat melihat petugas ambulans menggunakan hazmat, bukannya menunjukkan jalan, warga justru mundur dan menghindar tidak menunjukkan jalan.
“Bawa jenazah corona ya?” kata Boim menirukan pertanyaan warga kepadanya.
Baca Juga:Cerita Sopir Ambulans DKI: Tiap Hari Masih Antar Puluhan Jenazah Covid-19
Meski sempat bingung, akhirnya petugas dapat menghubungi keluarga yang kemudian memberi tahu arah yang benar setelah menunggu sekitar 15 menit.
“Untungnya tidak jauh nyasarnya. Ya memang orang-orang itu betul-betul takut sampai lihat kami juga takut,” kata Boim.
Sementara itu, Koordinator Humas PMI Kabupaten Jember Ghufron Eviyan Efendi mengemukakan, pihaknya menyediakan dua mobil ambulans khusus untuk mengantar jenazah Covid-19 tanpa dipungut biaya.
Petugas pengantar dibekali pelatihan khusus menangani jenazah dengan protokol keamanan juga APD lengkap.
“Kami berusaha memberi layanan terbaik pada masyarakat Jember juga menjamin keamanan petugas dengan APD,” katanya.
Baca Juga:Kerap Antar Jenazah Covid-19, Sopir Ambulans Ini Sampai Jarang Bertemu Anak
Layanan ambulans jenazah covid-19 ini tidak hanya untuk wilayah Jember melainkan wilayah sekitarnya seperti Bondowoso, Situbondo hingga Lumajang.