Hartoyo mengatakan, tawuran serupa memang sering terjadi dan polisi sudah melakukan antisipasi. Namun dari kelompok ini sering mengelabui pihak aparat kepolisian dengan melaksanakan tawuran di jam-jam menjelang hingga seusai subuh.
"Mereka sering mengelabui petugas. Ini jam 5 pagi kejadiannya, mereka menunggu petugas lengah. Kalau kita mengetahuinya tak akan kita tolerir dan akan kita tangkap," katanya.
Dari hasil penangkapan polisi juga menyita barang bukti berupa satu buah samurai, bom molotov, 3 celurit, 3 lem, 2 keris, 1 gergaji kecil dan besar, 1 tongkat kecil dan balok kayu dan sebanyak 15 motor berbagai jenis juga jadi barang bukti.
"Jadi ketika para geng ini tahu korban meninggal dunia, mereka lari berhamburan meninggalkan motor mereka," ucapnya.
Baca Juga:Surat Risma Ajak Warga ke TPS Coblos Eri-Armuji Dilaporkan ke Bawaslu
Sementara itu, mengenai medsos para geng ini adminnya juga sudah ditangkap. Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Oky Ahadian mengimbau kepada pelaku yang belum ditangkap untuk segera menyerahkan diri.
"Orang tua yang merasa motornya di sini silakan ke kami juga. Antisipasi kita sudah profiling pelaku di medsos, hanya tinggal menangkap saja," kata Oky.
Untuk mengantisipasi adanya aksi tawuran lanjutan, pihaknya sudah melakukan antisipasi dan patroli secara berkala. Selain itu ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk turut serta melakukan pencegahan dengan cara menjaga anak-anaknya agar tetap di rumah berkegiatan produktif.
"Ini tanggung jawab kita semua. Lebih baik anak-anak ini melakukan kegiatan produktif apalagi kondisi pandemi. Titik-titik rawan sudah kita antisipasi di Kalijudan, Bogen, Kembang Jepun dan Tambaksari," katanya.
Kontributor : Arry Saputra
Baca Juga:Tawuran Gunakan Air Keras dan Sajam, Polisi Tangkap Sejumlah Remaja