SuaraJatim.id - Ribut-ribut mengenai kampuhan vaksin Covid-19 yang didatangkan Pemerintah Indonesia dari China kian ramai. Banyak yang mempertanyakan efektivitasnya mengingat virus corona dikabarkan telah bermutasi jadi jenis baru.
Nah, terkait masalah itu, seorang vaksinolog, dokter Dirga Sakti Rambe, mengatakan vaksin tidak akan diberikan sebelum ada izin penggunaan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Demikian ditegaskannya saat berbicara dalam acara talkshow Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (15/12/2020),
Kata dokter Dirga, izin penggunaan sangat diperlukan untuk memastikan vaksin Covid-19 Sinovac buatan China itu aman digunakan dan bekerja dengan baik.
Baca Juga:Pemprov DKI Tunggu Arahan Dari Kemenkes Soal Vaksin Corona
"Tidak akan ada vaksinasi apa pun sebelum izin BPOM keluar, bukan berarti langsung segera dimulai (vaksinasi). Ini upaya pemerintah bahwa vaksin yang kita gunakan benar aman," kata dokter Dirga.
Saat izin BPOM untuk Vaksin Sinovac sudah dikeluarkan, maka dokter Dirga meminta masyarakat tidak perlu khawatir untuk menggunakan vaksin tersebut.
"Karena artinya kalau izin ada, vaksin dipastikan keamanan dan efektif," ucap dokter spesialis penyakit dalam tersebut.
Ia menambahkan bahwa dalam sejarah, program imunisasi rutin telah dilakukan di Indonesia sejak 1956. Program tersebut telah terbukti mampu mengatasi berbagai penyakit menular melalui vaksinasi dengan cakupan yang luas.
"Ada satu penyakit yang musnah berkat cakupan vaksin yang luas, yaitu cacar atau variola. Kedua Indonesia sedang upaya eliminisasi penyakit campak dan polio. Alhamdullialh dalam beberapa tahun terakhir Indonesia dinyatakan bebas polio, tentu ini vaksinasi yang luas sangat berperan," katanya.
Baca Juga:Distribusi Vaksin Covid-19, Pemprov DKI Tunggu Arahan Pemerintah Pusat
Diberitakan sebelumnya, Indonesia telah membeli 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac, China sejak 6 Desember 2020.
- 1
- 2