SuaraJatim.id - Data dari Pemerintah Desa (Pemdes) Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, ada sebanyak 225 warga menjadi miliarder setelah lahan mereka dibayar oleh Pertamina.
Dari jumlah itu, 90 persen dari mereka telah membeli mobil. Sementara 75 persennya membeli tanah dan 50 persennya merehab rumah. Hanya sebagian kecil di antara mereka yang berinvestasi di usaha.
"Ada kurang lebih 225 miliarder di Sumurgeneng setelah mendapat uang pembebasan lahan Kilang Pertamina. Mereka juga berinvestasi di tanah," ujar Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto, ketika ditemui reporter blokTuban.com, jejaring media suara.com, Rabu (17/2/2021).
Sebelumnya viral video warga membeli mobil mewah berbagai jenis merk terkenal. Total mobil baru yang di beli warga Sumurgeneng ada 180 unit dengan harga termahal Rp 600-700 juta.
Baca Juga:Warga Kampung Miliarder Tuban Borong Tanah, Rp 4,5 Juta Per Meter Dibeli
Mereka kaya mendadak karena tanahnya dibeli oleh Pertamina untuk Kilang Tuban. Dengan harga per meternya antara Rp 60-800 ribu.
Gihanto menjelaskan, untuk invetasi tanah warga ada cerita menarik. Dalam proses pembelian warga ini, ada tanah pekarangan di Sumurgeneng dibeli dengan harga Rp 4,5 juta per meternya. Entah apa motifnya, tapi luasan lahan pekarangannya sekitar 350 meter persegi.
Untuk warga Sumurgeneng sendiri, ada yang berinvestasi tanah di beberapa kecamatan di Tuban. Mulai di Kerek, Merakurak dan Jenu sendiri.
Beberapa desa di Kecamatan Jenu yang menjadi lokasi investasi miliarder tersebar di Desa Rawasan, Mentoso, Remen, Tasikharjo, Purworejo, dan Temaji.
"Warga kami investasi tanah di luar desa karena harga lebih murah daripada di Desa Sumurgeneng sendiri," kata Kades.
Baca Juga:Setelah Borong Mobil Mewah, Warga Kampung Crazy Rich Tuban Borong Tanah
Setelah ada pembebasan lahan Kilang GRR, harga lahan di Sumurgeneng melonjak drastis. Tanah belum ada bangunannya per meternya dibandrol Rp 1,5 juta. Jauh sebelum proyek Pertamina, per meter lahan kisaran Rp 100-150 ribu.