SuaraJatim.id - Sakit hati karena dibeda-bedakan dengan adiknya menjadi pemicu kemarahan DMP (17), anak punk Mojokerto Jawa Timur, hingga menganiaya keluarganya sendiri.
Ayah, ibu dan adiknya kini mengalami luka serius di kepala gara-gara dihantam pakai palu oleh pelaku DMP. Kasus ini sendiri kini sudah ditangani oleh kepolisian setempat.
Pelaku DMP juga sudah ditahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sementara itu nasib para korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit terdekat.
Dari tiga korban, adik tersangka kondisinya palin kritis sebab mengalami luka serius di kepala. Tengkorak kepalanya pecah akibat hantaman palu tersebut.
Baca Juga:Anak Punk Hajar Ayah-Ibunya Sambil Nikmati Musik Sakit Hati Pakai Earphone
"Tersangka sering meminta uang kepada orang tua namun tidak diberikan, tapi saat sang adik minta uang langsung diberikan. Ini menjadi salah satu pemicu. Kondisi sang adik kritis karena pecah tengkorak kepala akibat benturan benda tumpul," kata Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Kamis (01/04/2021).
Sebelumnya, kasus anak punk Mojokerto yang tega menghajar ayah, ibu dan adiknya memakai palu setelah dites urine-nya ternyata tidak memakai narkoba. Namun menurut Kapolres, sebelum melakukan penganiayaan itu tersangka sempat konsumsi lem.
Kemudian, saat melakukan penganiayaan DMP juga sambil mendengarkan musik punk memakai earphone.
"Alasannya karena sakit hati, saat tersangka mendengarkan musik di earphone HP muncul keinginan untuk melakukan penganiayaan," katanya.
Pelaku, kata Dony, sakit hati karena dibanding-bandingkan dan dibeda-bedakan dengan anak tetangga. Selain itu, dia juga disebut goblok oleh orang tuanya.
Baca Juga:Anak Punk Mojokerto 'Palu' Kepala Ayah-Ibunya Setelah Makan Mie Bareng
"Iku liaten, pinter. 'Lha koen isok mu opo? (Itu liat, pintar. Lha kamu bisanya apa? ) Goblok'. Iya sadar, iya itu karena mangkel. Dari kecil dibeda-bedakan, tidak ingin membunuh. (Menganiaya) sambil dengerin musik sakit hati. Lupa (musik dari grup band apa?)," ujarnya.
Selain itu, pelaku ternyata juga sempat ditahan oleh kepolisian setempat dalam kasus pencabulan. Hal ini disampaikan Dony. "Iya, pernah ditahan kasus pencabulan," ujarnya.
Kronologis detailnya, kata Dony, Selasa sekira pukul 02.00 WIB dini hari, tersangka keluar dari kamar dan masuk gudang mencari alat bantu untuk melakukan penganiayaan.
Di dalam gudang, tersangka menemukan palu karena memang rumah tersangka juga bengkel yang terdapat peralatan keras. Palu tersebut digunakan untuk menganiaya para korban dengan cara memukul kepala para korban.
"Sembari mendengarkan musik genre pop, tersangka langsung memukul kepala Sugianto yang tidur di ruang tamu satu kali," katanya.
"Tersangka kemudian masuk ke dalam kamar ibu tersangka, Tatik dan memukul kepala korban sebanyak empat kali sehingga korban tidak bergerak. Saat keluar kamar, tersangka melihat korban Sugianto berusaha bangun," katanya.
Tersangka kembali memukul kepala korban sebanyak dua kali dan adik korban yang tidur di dekat Sugianto terbangun. Oleh tersangka, palu tersebut diayunkan ke kepala korban sebanyak dua kali pukulan.
Setelah yakin korban tidak sadarkan diri, tersangka keluar rumah dan mengambil uang di dompet milik korban, Sugianto (51).