Israel Memanas, Oposisi Umumkan Gulingkan Netanyahu dan Bentuk Pemerintahan Baru

Setelah perang dengan militan Hamas di Gaza, situasi politik di Israel bukannya tenang, namun justru kian memanas.

Muhammad Taufiq
Kamis, 03 Juni 2021 | 20:39 WIB
Israel Memanas, Oposisi Umumkan Gulingkan Netanyahu dan Bentuk Pemerintahan Baru
Seorang pria berjalan melewati spanduk kampanye pemilihan partai Likud yang menggambarkan pemimpinnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu [Foto: Antara]

SuaraJatim.id - Setelah perang dengan militan Hamas di Gaza, situasi politik di Israel bukannya tenang, namun justru kian memanas. Kabar terbaru, pemimpin oposisi Israel terang-terangan mengumumkan bakal menggulingkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Pemimpin oposisi ini adalah Yasir Lapid. Ia secara resmi mengatakan kepada Presiden Reuven Rivlin bahwa oposisi telah mencapai kesepakatan dengan sekutu politik untuk membentuk pemerintahan baru. Pemberitahuan itu dikirim oleh Yasir Lapod melalui email.

Sekitar 35 menit sebelum batas waktu Rabu (2/6) tengah malam, Yair Lapid yang berada di kubu tengah itu mengatakan kepada Presiden Reuven Rivlin dalam email: "Saya merasa terhormat untuk memberi tahu Anda bahwa saya telah berhasil membentuk pemerintahan."

Bagaimana dengan respons Presiden Rivlin? Ternyata presiden yang menghadiri final piala sepak bola Israel pada saat itu, memberi selamat kepada Lapid melalui telepon.

Baca Juga:13 Hari Setelah Gencatan Senjata, Musisi Palestina Konser di Tengah Puing-puing Bangunan

Mitra utama Lapid adalah nasionalis Naftali Bennett, yang akan menjabat sebagai perdana menteri pertama di bawah rotasi antara dua orang. Lapid (57) merupakan mantan pembawa acara TV dan menjabat menteri keuangan dua tahun kemudian.

Pemerintah koalisi mereka akan terdiri dari partai-partai kecil dan menengah dari seluruh spektrum politik, termasuk Kelompok Arab Bersatu, yang untuk pertama kalinya dalam sejarah Israel sebuah partai yang mewakili 21 persen minoritas Arab Israel masuk ke pemerintahan.

Ini juga akan mencakup Yamina (Kanan) Bennett, kiri-tengah Biru dan Putih, dipimpin oleh Menteri Pertahanan Benny Gantz, partai sayap kiri Meretz dan Buruh, partai nasionalis Yisrael Beitenu mantan menteri pertahanan Avigdor Lieberman dan New Hope, sebuah sayap kanan. Lalu partai yang dipimpin oleh mantan menteri pendidikan Gideon Saar, yang memisahkan diri dari Likud Netanyahu.

Tetapi pemerintah baru yang rapuh itu hanya diharapkan untuk dilantik dalam waktu sekitar 10-12 hari dari sekarang. Sebab kubu Netanyahu pasti akan menyerang balik dan mencoba membatalkannya dengan membuat anggota parlemen berpihak ke mereka.

Analis politik Israel secara luas mengharapkan Netanyahu untuk mencoba setiap manuver politik yang mungkin bisa terwujud. Misalnya membujuk anggota Yamina yang tidak senang bergabung dengan anggota parlemen Arab dan sayap kiri.

Baca Juga:Bahas Kekejaman Israel di DPR, Menlu Retno: Indonesia Konsisten Bela Kemerdekaan Palestina

"Tenang. Netanyahu masih menjadi perdana menteri selama beberapa hari lagi sampai mosi tidak percaya dan dia akan berjuang sekuat tenaga untuk menolak pemerintah baru yang mayoritas tipis. Ini masih sangat jauh dari selesai," kata Anshel Pfeffer, analis politik untuk surat kabar liberal Haaretz lewat Twitter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini