SuaraJatim.id - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menilai Kiai Abdul Wahab Chasbullah merupakan sosok ulama pejuang yang mengajarkan cinta tanah air.
Hal ini disampaikannya dalam sambutan acara Haul Emas Virtual 50 Tahun KH Abdul Wahab Chasbullah yang digelar Pondok Pesantren Tambak Beras Kabupaten Jombang Jawa Timur, Rabu (23/06/2021).
Kiai Abdul Wahab Chasbullah, Jokowi melanjutkan, juga dikenal sebagai tokoh penggerak Jamiyah Nahdlatul Ulama (NU). Beliau merupakan ulama besar yang memiliki wawasan luas, pandangan yang jauh ke depan dan cita-cita mulia.
Oleh sebab itu, presiden mengatakan kalau teladan Mbah Wahab--demikian Nahdliyin menyebutnya--akan terus abadi dan menjadi inspirasi bagi semua, terutama dalam menghadapi kondisi bangsa saat ini.
Baca Juga:Covid-19 Mencekam! Tiap 2 Jam Jenazah Covid-19 Dimakamkan di TPU Jombang Tangsel
"Beliau dikenal sebagai sosok ulama pejuang yang ajarkan cinta Tanah Air, 'Hubbul wathan minal iman', menggelorakan semangat kebangsaan, selalu berjuang untuk tegakkan NKRI," kata Jokowi dalam siaran persnya, Rabu (23/06/2021).
Presiden juga meyakini bahwa dengan doa para kiai, habaib, serta alim ulama dan ikhtiar seluruh masyarakat akan mampu melewati ujian ini. "Kita akan mampu melewati ujian, cobaan yang sulit ini dengan kemenangan," kata Presiden optimistis.
Dalam haul virtual itu, selain presiden, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirodj juga hadir. Kemudian Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, serta pendakwah asal Yogyakarta H Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah).
Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirodj secara virtual mengatakan bahwa KH Wahab sosok yang sangat dihormati.
"Mbah Wahab Chasbullah itu merupakan tokoh yang dihormati semasa hidup hingga wafatnya, karena memiliki visi dan misi untuk kebangsaan yang diemban dengan amanah, bukan sekadar hidup, namun ada tujuan insaniah yang dipertanggungjawabkan kepada-Nya," kata KH Said.
Baca Juga:Innalillahi! Pemakaman Jenazah Covid-19 di TPU Jombang Tangsel Naik 100 Persen
Sementara itu, Ketua PWNU Jatim KH Marzuqi Mustamar menyatakan KH Abd Wahab Chasbullah itu merupakan tokoh yang pasang badan untuk kemerdekaan dan kejayaan NKRI.
"Beliau rela dibuli dan bahkan dikafir-kafirkan, asalkan NKRI tetap harga mati, tidak diganti negara radikal, sekuler, liberal, negara agama, atau negara atheis," katanya.
Menurut KH Marzuqi, kegigihan KH Abd Wahab Chasbullah membela NKRI itu karena sistem NKRI untuk negara majemuk itu sudah sesuai dengan sunnah Rasulullah, sebab Kota Madinah juga menaungi semua suku dan agama, bahkan Nabi sempat menyatakan siapa yang mengganggu non-Muslim "dzimmi" itu berarti menyakiti dirinya.
"Ibarat buka toko atau warung yang diberi nama toko artomoro, warung lumintu, dan nama macam-macam, namun hal penting bukan nama, melainkan pemiliknya amanah, timbangan jujur, harga berkualitas, janji tepat, zakat, shalat ya itu warung Islam, meski tanpa nama warung Islam. Itu sama dengan NKRI yang bukan dengan menyebut Islam," kata dia.