Putri Natasiya (Surabaya)
Putri Natasiya sejak lahir memang sudah berkelamin laki-laki. Namun karena ada kelainan medis, dirinya dianggap dan dicatatkan di kantor Dispendukcapil sebagai perempuan.
Putri Natasiya kemudian mengajukan permohonan ganti kelamin ke Pengadilan Negeri Surabaya. Tak berjalan mulus, usaha Putri Natasiya sempat terhambat karena permohonannya sempat dicabut karena bukti-bukti permohonannya masih belum lengkap.
Namun, setelah menjalani proses panjang, akhirnya dia resmi menjadi laki-laki. Hal itu setelah hakim Pengadilan Negeri Surabaya mengabulkan permohonan ganti kelamin yang diajukan Putri dari perempuan menjadi laki-laki.
Baca Juga:Soroti Jatim, Luhut Minta Mobilitas Warga Dibatasi: Kuncinya Pengetatan
Avika Warisman (Surabaya)
Pengadilan Negeri Surabaya mengabulkan permohonan Avika Warisman untuk berganti identitas kelamin dari laki-laki menjadi perempuan. Hakim yang mengabulkan permohonan itu adalah Pujo Saksono.
Dorce Gamalama (Surabaya)
Dedi Yuliardi Ashadi lahir di Solok, 21 Juli 1963. Menurut guru besar ilmu hukum Unair, Peter Mahmud Marzuki, Dedi terinspirasi oleh keberhasilan Vivian, lelaki pertama di Indonesia yang berhasil berubah menjadi perempuan.
Pada 3 Mei 1988, Dedi menjalani operasi pengubahan kelamin di Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya. Dedi mengajukan permohonan pergantian status kelamin ke Pengadilan Negeri Surabaya. Pada 24 Oktober 1988, dengan merujuk ke kasus Vivian, Pengadilan menyatakan Dedi sebagai seorang wanita.
Baca Juga:3 Stasiun di Jatim Layani Vaksinasi Bagi Penumpang Jarak Jauh, Cek Syaratnya di Sini
Dedi Yuliardi Ashadi berubah nama menjadi Dorce Ashadi. Dia punya nama panggung Dorce Gamalama karena ayahnya berasal dari kawasan sekitar Gunung Gamalama, Ternate.