SuaraJatim.id - Sejumlah kepala daerah bupati dan wali kota di Jawa Timur ( Jatim ) ramai-ramai menyumbangkan gajinya untuk warga terdampak Covid-19.
Misalnya Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya yang memberikan gajinya untuk masyarakat kurang mampu yang terdampak akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 3 Juli sampai 20 Juli.
Inda Raya memberikan bantuan tambahan nutrisi makanan bagi tenaga kesehatan di RS Soedono. Ia mengaku mengunakan uang pribadi (gaji) nya sebesar Rp 22 juta per bulan untuk membatu masyarakat, khusunya bagi yang terdampak covid-19.
"Nawaitu (niat) yang penting sudah seizin suami semuanya, dan sudah tak terhitung habisnya karena wong gak pakai nota. Di rekening sudah habis, isi lagi habis lagi," kata Inda Raya, dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Senin (19/07/2021).
Baca Juga:Viral Ajakan "Tak Upload Berita Covid-19" Pemkab Gresik Hoaks!
Inda juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah ikut membantu menyumbangkan tenaga maupun material untuk masyarakat yang terdampak covid-19.
"Saya senang masyarakat saling bahu membahu dengan kapasitasnya masing-masing. Jangan sampai dipolitisir dan tidak bermaksud mendiskriditkan pejabat lainya, semuanya luar biasa karena banyak.kalangan yang sudah membantu," ucapnya.
Kemudian Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dan Wakilnya Dwi Rianto Jatmiko juga melakukan hal serupa. Ony berkomitmen tidak akan mengambil gajinya hingga akhir 2021 ini.
Hal ini dilakukan, karena dampak ekonomi selama pandemi virus Covid-19 membuat perekonomian lesu. Maka, atas alasan tersebut seluruh gaji kedua pemimpin daerah di kota ramah tersebut akan digunakan untuk membantu warga yang terdampak pandemi.
"Seluruh gaji kami hingga akhir tahun ini akan kami sumbangkan untuk membantu warga yang terdampak pandemi," katanya saat zoom meeting dengan media di hari yang sama.
Baca Juga:Curhatan Pengacara Surabaya Setelah PPKM Darurat Diperpanjang Hingga Akhir Juli
Ony mengatakan, dampak pandemi Covid-19 ini sangat dirasakan oleh masyarakat, baik yang kaya maupun di bawahnya tanpa terkecuali. Ia berharap melalui komitmen ini dapat memantik rasa solidaritas seluruh lapisan masyarakat.
"Diawali dari kami sebagai pemimpin memberikan contoh kepada bawahannya, diharapkan bisa memupuk solidaritas dan bisa mewujudkan gotong royong bersama menghadapi pandemi," ucapnya.
Sebelumnya, aksi serupa juga dilakukan Bupati Jember Hendy Siswanto. Hendy lebih memilih mendonasikan seluruh gajinya ke rakyat sejak pertama kali dilantik sebagai bupati pada 26 Februari 2021 lalu.
Apalagi di tengah kondisi pandemi sekarang ini, gaji Hendy disumbangkan semuanya untuk masyarakat. "Saya selama jadi bupati, saya tidak mau menerima gaji. Saya akan kembalikan kepada rakyat, untuk fakir miskin," katanya.
Berikutnya Bupati Lumajang dan wakilnya yang juga mendonasikan gajinya ke forum zakat. Nantinya gaji orang nomor satu dan dua di Kabupaten Lumajang bakal dimanfaatkan sebagai tambahan untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 dan penerapan PPKM darurat.
"Jadi, selama PPKM darurat gaji kami sepenuhnya untuk beli beras, kemudian disalurkan kepada masyarakat yang terdampak karena PPKM darurat, terutama bagi pekerja dengan hasil harian yang tidak sesuai dengan harapan," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq.