SuaraJatim.id - Bulog melakukan investigasi temuan paket beras bansos (bantuan sosial) yang kondisinya buruk di Desa Kedungrejo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Kepala Cabang Bulog Wilayah Surabaya Utara Nur Juliansyah mengatakan, pihaknya masih melakukan investigasi terkait laporan beras bansos menggumpal dan beraroma busuk tersebut.
Dibentuknya tim invetigasi internal Bulog, Nur Juliansyah menyatakan komitmennya melakukan investigasi untuk mengetahui secara pasti penyebab beras bansos yang sampai menjadi busuk dan beraroma busuk.
Beras tersebut didistribusikan Bulog kepada pihak kelurahan pada tanggal 2 Agustus 2021, lalu disimpan di dalam gudang penyimpanan sementara. Kemudian tanggal 9 Agustus 2021 atau 7 hari kemudian, Bulog menerima laporan temuan beras busuk dari pendamping program.
Baca Juga:Bulog Pastikan Kualitas Beras Bansos Layak Konsumsi
Bulog telah mengganti beras itu ketika dikabarkan rusak atau tidak layak konsumsi.
"Saat itu pula sudah kami ganti dengan beras yang baru," ujarnya, mengutip dari Antara, Jumat (13/8/2021).
Dijelaskannya, bahwa beras untuk program bantuan sosial yang keluar dari gudang Bulog telah dipastikan dalam kondisi bagus.
"Kami punya sistem quality control pada setiap beras yang didistribusikan kepada masyarakat. Apalagi ini bansos untuk masyarakat kurang mampu, kami pasti berikan yang terbaik," kata Nur Juliansyah.
Ia menduga beras rusak karena terkena air hujan saat pembongkaran dan dikirim ke warga, sehingga beras dalam karung menggumpal dan warnanya menguning.
Baca Juga:Perum Bulog Malang Jamin Kualitas Beras Bansos
Diberitakan sebelumnya, ditemuan beras bansos untuk warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai di Sidoarjo kondisinya menggumpal dan beraroma busuk.
Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak yang juga Ketua Rumpun Bansos Satgas Penanganan COVID-19 Jatim sudah menerima laporan tersebut beberapa hari lalu dan sudah berkoordinasi dengan pihak Bulog.(Antara)