SuaraJatim.id - Masyarakat Jawa Timur, khususnya warga Nahdliyin tentu tak asing dengan nama KH Mansur Shiddiq. Ulama kharismatik inilah yang menggubah syair Salawat Badar.
Karya besar dalam bidang syair ini pada akhirnya sampai populer di dunia. Oleh sebab itu, KH Mansur Shiddiq pun dianugerahi penghargaan khusus bidang kebudayaan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Jumat (03/09/2021).
Penghargaan Jer Basuki Mawa Bea akan diberikan di Gedung Negara Grahadi Surabaya di sela-sela Haul 51 Almarhum dan akan diterima langsung oleh putra bungsu, Gus Saiful Islam Ali.
Dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Majelis Haul digelar Jumat malam ini di area makam dan monumen Shalawat Badar di Desa Maibit Kecamatan Rengel Tuban.
Baca Juga:Sudah 16 Kepala Daerah di Jawa Timur Berlabel Koruptor
Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar dijadwalkan hadir. Acara digelar secara serentak melalui daring oleh Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor Jawa Timur serta disiarkan Live TV9 Nusantara dan TIMES TV.
Shalawat Badar diciptakan Ulama Indonesia, KH Ali Manshur Shiddiq pada tahun 1962 di Banyuwangi. Saat situasi Indonesia tak menentu pasca Dekrit Presiden 1959, puncaknya terjadi Peristiwa Gestapu 1965.
Bait-bait syair dan doa dalam Shalawat Badar digubah sebagai ikhtiar batin, memohon petunjuk dan pertolongan pada Allah berwasilah pada keluhuran Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Ahli Badar yang mulia.
Shalawat Badar menjadi semacam ‘lagu wajib’ di acara-acara NU. Bahkan populer hingga ke manca negara. Kiai Ali Manshur wafat pada 26 Muharram 1392 H dan dimakamkan di Desa Maibit Rengel Tuban.
Penghargaan Jer Basuki Mawa Bea diberikan kepada Kiai Ali Manshur sebagai aset dan putra daerah Jawa Timur yang mengukir reputasi internasional melalui Syair Shalawat Badar.
Baca Juga:4 Wisata Hutan Pinus yang Wajib Kalian Kunjungi Saat ke Jatim
Penghargaan ini dimaksudkan sebagai bentuk pengakuan dan kehadiran negara di ranah kebudayaan dan perjuangan keagaaman-kebangsaan.
Sebelumnya, KH Abdurrahman Wahid sebagai Ketua Umum PBNU juga pernah memberi penghargaan Bintang NU pada pada almarhum saat Muktamar ke-29 NU di PP Krapyak Yogyakarta pada 1989.
Penghargaan dikuatkan lagi dengan Penghargaan Bidang Kebudayaan yang diberikan oleh Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siroj dalam Peringatan Harlah ke-92 NU pada 31 Januari 2018 di Jakarta.
Sekarang, atas nama negara, Gubernur Khofifah akan memberikan penghargaa kepada KH Ali Mansur Shiddiq atas karyanya, Syair Shalawat Badar.