"Saya percaya satu-satunya orang Indonesia yang pada saat ini yang bisa menolong peternak, ya hanya Pak Jokowi," kata dia.
Suroto juga menyebut bahwa sebelumnya para petani melalui asosiasi dan koperasi sudah mencoba mencari jalan keluar kepada sejumlah lembaga pemerintah yang ada di daerah hingga ke Kementerian Pertanian.
"Spontanitas para ketua asosiasi, ketua koperasi sudah mencoba untuk koordinasi dengan dinas perdagangan, dinas pertanian setempat, minta audiensi, hearing sama Kementan, tapi yang menemui cuma dirjen PKH-nya," tutur Suroto.
Namun, kata Suroto pertemuan-pertemuan tersebut tidak menghasilkan solusi bagi para peternak yang sedang dalam kondisi sulit tersebut.
Baca Juga:Presiden Jokowi Hingga Anies Baswedan Divonis Melawan Hukum Timbulkan Polusi Udara
"Jadi, Ndak bisa memberikan solusi, sedangkan kita terjepit posisinya. Usaha itu Ndak bisa jalan. Sedangkan kita terjepit posisinya. Sudah usaha itu tidak bisa jalan, kita produksi telur aja seumpama 100 persen itu masih rugi, sedangkan telur nggak bisa keluar numpuk di gudang kandang itu," kata Suroto.
Untuk diketahui, Suroto terekam ditangkap polisi usai membentangkan poster meminta bantuan ke Jokowi terkait tingginya harga jagung di tingkat peternak.
Melalui tulisannya, Suroto meminta agar Jokowi segera turun tangan.
Saat itu Suroto membentangkan poster bertuliskan: "Pak Jokowi bantu peternak, beli jagung dengan harga wajar".
Ia kemudian diamankan ke kantor polisi setempat. Poster itu diangkat Suroto saat presiden berjalan meninggalkan Makam Bung Karno.
Baca Juga:Khawatir Penyusup Kasih Info Keliru soal TWK KPK, Jokowi Diminta Temui Komnas HAM dan ORI
Dalam video nampak mobil yang ditumpangi Jokowi keluar dari kawasan Makam Bung Karno. Kemudian terlihat Suroto mengenakan jaket dan celana hitam membawa poster didatangi oleh polisi.