Kematian Anaknya Janggal, Suami-Istri di Gresik Minta Keadilan

Kematian SF, remaja asal Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, Gresik dinilai penuh kejanggalan

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 07 Oktober 2021 | 18:54 WIB
Kematian Anaknya Janggal, Suami-Istri di Gresik Minta Keadilan
Sumartin menaburkan bunga di jalan Driyorejo Gresik tempat anaknya ditemukan meninggal, Kamis (7/10/2021). [Suara.com/Amin Alamsyah]

SuaraJatim.id - Wajah sedih Sumartin tak bisa disembunyikan kala mendatangi lokasi putranya berinisial SF (17) ditemukan tewas di jalan Cangkir, Driyorejo Gresik, Kamis (7/10/2021).

Perempuan 45 tahun itu menaburkan bunga sembari membawa foto SF semasa hidup. Selain membawa foto, ibu tiga anak itu juga membawa selembar kertas bertuliskan pesan ditujukan kepada kepolisian. Isinya, meminta tolong agar kasus kematian anaknya diselidiki. 


Kematian SF, remaja asal Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, masih meninggalkan luka bagi kedua orang tuanya. Sebab, penyebab kematian sang buah hati dianggap janggal. Kesimpulan polisi menyatakan kematian akibat korban kecelakaan tak dapat diterima. 


Sebab, pada jenazah SF ada bekas luka mencurigakan. Seperti bekas pukulan dan tindak kekerasan. Luka yang dialami korban, menggambarkan bahwa bukan kecelakaan biasa. 

Baca Juga:3 Tips Hindari Risiko Kecelakaan Mobil, Asuransi Jiwa Termasuk Penting


Bahkan, Sujiadi (52) ayah korban menemukan sejumlah saksi yang melihat langsung sebelum kejadian pada 12 September lalu, anaknya dihadang oleh 4 hingga 6 orang misterius. Kawanan itu belum bisa dilacak, karena CCTV disekitar lokasi kebetulan mengalami kerusakan. 


"Kecelakaan seperti apa hingga anak saya mengalami luka seperti itu. Apalagi, hanya di bagian kepala saja, sangat tidak wajar," kata ayah korban kepada SuaraJatim.id. 


Kasus kematian bukan disebabkan kecelakaan semakin menguat, belakangan ini, karena Sujiadi kerap didatangai beberapa orang untuk meminta kasus diselesaikan secara kekeluargaan. Bahkan ada yang menawarkan santunan sejumlah uang untuk mencabut laporan tersebut. Anenhnya, yang membuatnya tawaran damai tersebut datang dari pihak keluarga RN. Orang yang terakhir kali bersama SF sebelum ditemukan meninggal dunia. 


"Banyak kejanggalan, waktu kejadian RN sama SF anak saya ini kan boncengan. Kalau ini murni kecelakaan kok bisa anak saya saja yang meninggal atau luka. Sedangkan temannya baik-baik saja tidak ada goresan sama sekali," bebernya. 


Meski kasus ini masih samar, ia berharap jika polisi melakukan penyelidikan secara khusus. Lebih-lebih kepada saksi kunci RN yang diketahui ketika kejadian berlangsung sedang berboncengan dengan SF korban. 

Baca Juga:Viral Durian Unik di Dataran Rendah Gresik, Menikmati dari Pohonnya Langsung


"Padahal temannya itu kehilangan sepeda motor. Katanya dibawa kabur orang pasca terjadi kecelakaan. Lah ini kok minta maaf dan minta agar kasusnya ditutup," ujarnya heran. 


Sementara itu, kasus ini sebenarnya masih menjadi perhatian polisi. Hanya saja polisi belum menemukan titik terang. Untuk memastikan penyebab kematian SF perlu melakukan penyelidikan lebih lanjut. Ditambah, laporan awal memang kecelakaan tunggal dengan korban SF. 


“Proses penyelidikan masih terus dilakukan. Sehingga belum bisa kami simpulkan,” kata Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki Saputro. 

Kontributor : Amin Alamsyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini