SuaraJatim.id - Vaksinasi Covid-19 diprediksi bakal mengalami gangguan. Peringatan ini disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Gangguan ini, versi WHO, ada pada perlengkapan alat kesehatannya. Badan kesehatan dunia itu menyebut kalau dunia bakal kekurangan 1-2 miliar alat suntik vaksin COVID-19 pada 2022.
Otoritas-otoritas kesehatan nasional harus merencanakan kebutuhan mereka sejak awal untuk menghindari "penimbunan, panic buying serta situasi semacamnya" yang terlihat di awal pandemi dengan minimnya alat pelindung diri.
Hal tersebut disampaikan pakar WHO Lisa Hedman dalam konferensi PBB, Selasa (09/11/2021).
Baca Juga:WHO Laporkan Seluruh Provinsi Indonesia Level 1 Covid-19
"Kita bisa mengalami kelangkaan alat suntik vaksin secara global yang dapat memicu masalah serius seperti memperlambat upaya imunisasi juga kekhawatiran tentang keamanannya," ujarnya.
Kelangkaan akan menyebabkan penundaan pada imunisasi rutin, terutama bagi anak-anak dan layanan kesehatan lainnya, juga dapat mendorong pemakaian ulang alat suntik dan jarum suntik, terutama di negara-negara miskin, lanjutnya.
Sekitar 6,8 miliar dosis vaksin COVID-19 telah diberikan di seluruh dunia, hampir dua kali lipat dari imunisasi rutin, sementara total kapasitas produksi alat suntik imunisasi sekitar 6 miliar per tahun, kata dia.
Itu artinya bahwa dunia bakal menghadapi kekurangan hingga dua miliar alat suntik tahun depan, kecuali lebih banyak produsen dialihkan untuk memproduksi alat tersebut, kata Hedman.
"Jika kita mengalihkan kapasitas dari satu jenis alat suntik ke jenis yang lain atau berupaya menambah kapasitas alat suntik khusus vaksin, hal itu membutuhkan waktu dan modal," katanya menegaskan. ANTARA
Baca Juga:Kasus COVID-19 di Benua Eropa Melonjak Drastis, WHO Beri Peringatan