Tiga Desa Terendam Banjir, Sidoarjo Tetapkan Status Tanggap Darurat

Tiga desa di Kecamatan Tanggulangi Sidoarjo terendam banjir setelah hujan mengguyur daerah tersebut beberapa hari belakangan ini.

Muhammad Taufiq
Selasa, 07 Desember 2021 | 21:34 WIB
Tiga Desa Terendam Banjir, Sidoarjo Tetapkan Status Tanggap Darurat
Tanggap darurat banjir di Sidoarjo [Foto: ANTARA]

SuaraJatim.id - Tiga desa di Kecamatan Tanggulangi Sidoarjo terendam banjir setelah hujan mengguyur daerah tersebut beberapa hari belakangan ini.

Oleh sebab itu, pemkab setempat menetapkan status tanggap darurat. Tiga desa yang terendam banjir itu adalah Desa Kedungbanteng, Desa Banjarasri, dan Desa Banjarpanji. Tanggap darurat ini berlaku mulai 7-21 Desember 2021.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengecek dan berkeliling ke tiga desa untuk berbincang dengan warga serta memastikan bantuan sembako terdistribusi dengan baik.

"Pengurukan pasir dan batu di jalan Desa Banjarpanji. Pompa penyedot air juga kami siagakan. Ada 7 pompa yang sudah siap dan rencananya akan ditambah lagi 8 pompa," katanya, Selasa (07/12/2021).

Baca Juga:Ini Tampang Begal Jalan Raya Porong Sidoarjo, Ternyata Arek Malang

Muhdlor menginstruksikan ke jajaran terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas PU BMSDA, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Camat Tanggulangin serta tiga pemerintah desa untuk bersama-sama bergerak mempercepat penanganan banjir di tiga desa tersebut.

Penanganan yang dilakukan selama tanggap darurat di antaranya percepatan pengurukan material pasir dan batu di jalan Desa Banjarpanji yang tergenang air setinggi 40 centimeter.

Selain itu, pihaknya menyiagakan sejumlah pompa penyedot air yang akan ditempatkan di tiga desa. Pemerintah juga mempercepat pembuatan kisdam (bendungan sementara) dan menyiapkan bantuan sembako bagi warga yang terdampak.

Ketiga desa itu, menurut Muhdlor, sudah dalam pantauan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sejak 2018.

"Yang jelas tiga desa ini adalah desa yang masuk dalam pantauan mulai dari 2018 hingga 2020 mengalami penurunan tanah. Dan angkanya cukup tinggi bahkan tertinggi penurunan hingga 30 centimeter," ujarnya.

Baca Juga:Geger Dugaan Kasus 3 Tahanan Kabur Lubangi Tembok di Sidoarjo, Kasatreskrim Sebut Hoaks...

Muhdlor juga menyampaikan prediksi dan peringatan dari BMKG bahwa akan datang air rob yang diperkirakan puncaknya terjadi pada Desember.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini