DBD Mengganas di Kabupaten Mojokerto, Bupati Intruksikan Pemberantasan Sarang Nyamuk Serentak

Kasus demam berdarah dengue (DBD) mewabah di Mojokerto. Bupati Ikfina Rahmawati meminta semua pihak untuk menggalakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 14 Januari 2022 | 18:36 WIB
DBD Mengganas di Kabupaten Mojokerto, Bupati Intruksikan Pemberantasan Sarang Nyamuk Serentak
Bupati Mojokerto Ikfina Rahmawati [SuaraJatim/Zen Arifin]

SuaraJatim.id - Kasus demam berdarah dengue (DBD) mewabah di Mojokerto. Bupati Ikfina Rahmawati meminta semua pihak untuk menggalakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak.

Hal itu disampaikan Ikfina menyusul lonjakan kasus DBD di Mojokerto yang mencapai 24 kasus sepanjang Januari 2022 saja. Bahkan satu orang pasien meninggal dunia saat menjalani perawatan medis.

"Ada Kader PSN di setiap wilayah ini perlu kita tingkatkan lagi (PSN). Karena kita masih fokus penanggulangan Covid-19," kata Bupati Ikfina Fahmawati, Jumat (14/1/2022).

Lonjakan kasus DBD di Kabupaten Mojokerto, kata Ikfina semestinya sudah bisa diantisipasi. Lantaran siklus penyebaran virus mematikan itu setiap tahun selalu berulang, yakni meningkat dikala musim penghujan.

Baca Juga:Penyelamatan Heroik Rusa Terseret Arus Hingga Masuk Gorong-gorong di Pacet Mojokerto

"Kalau sudah musim penghujan harus waspada semuanya mengantisipasi kasus DBD. Karena satu hal yang perlu kita pahami penyakit virus itu tidak ada obatnya," ucap Ikfina.

Untuk itu pihaknya mengintruksikan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera mengambil langkah-langkah pencegahan penyebaran DBD. Yakni dengan menggetolkan kegiatan PSN serentak dan fogging.

Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr Ulum Rokhmat menyebutkan sejak hari ini pelaksanaan PSN serentak sudah dilakukan. Selain itu juga langkah pengasapan atau fogging juga terus digenjot.

"Mulai hari ini sudah (PSN) serentak. Untuk permintaan fogging juga sudah kita penuhi. Namun kita bergiliran, teman-teman di lapangan mengutamakan wilayah yang sudah terjadi kasus," kata dr Ulum.

Sementara untuk penangan kuratif atau pengobatan, dr Ulum mengaku sudah menggelar rapat dengan seluruh jajaran puskesmas dan rumah sakit. Kata dr Ulum, penanganan cepat terhadap pasien dengan ciri-curi diagnosa DBD bakal dilakukan guna mengurangi resiko kematian.

Baca Juga:DBD Mengganas di Mojokerto, Januari Ini Saja Sudah 24 Kasus, 1 Orang Meninggal

"Puskesmas-puskesmas kita sudah siap. Kalau ada pasien panas dingin langsung akan dilakukan uji laboratorium. Karena puskesmas-puskesmas kita sudah bisa untuk melakukan test," ucap dr Ulum.

Sejauh ini, kata dr Ulum belum ada penambahan kasus DBD, yakni tetap 24 kasus. Dengan rincian di Kecamatan Sooko 3 orang, Puri 2 orang, Mojoanyar 1 orang, Jetis 2 orang, Dawarblandong 1 orang, Mojosari 3 orang, Pungging 1 orang, Dlanggu 2 orang, Kutorejo 3 orang, Bangsal 2 orang, Pungging dan Kemlagi masing-masing 1 orang.

Kontributor: Zen Arifin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini