SuaraJatim.id - Setelah menggelar Pendidikan Tatap Muka (PTM), sejumlah sekolahan di Kota Madiun Jawa Timur ( Jatim ) teridentifikasi sebabagai klaster penyebaran Covid-19.
Sesuai data, sejumlah satuan sekolah yang terpapar tersebut adalah SMA Negeri 1 Kota Madiun, SD Muhammadiyah Madiun, SMP Negeri 2 Kota Madiun, SMP Negeri 12 Kota Madiun dan SMPK Santo Bernardus Kota Madiun.
Hal itu berdasar laporan Dinas Pendidikan Kota Madiun. Di lima sekolah tersebut sejumlah siswa, guru, maupun pegawai lainnya terpapar COVID-19 saat dilakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
"Semua warga lingkungan sekolah kami minta lebih hati-hati dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun Lismawati di Madiun, Selasa (08/02/2022).
Baca Juga:Ibu dan Anaknya Tewas, Lima Lainnya Luka-luka Dalam Kecelakaan Kereta Kelinci di Madiun
Menurut dia, terhadap sekolah-sekolah tersebut, telah dilakukan penghentian sementara PTM terbatas dan diganti dengan pembelajaran jarak jauh atau daring selama dua pekan sejak kasus konfirmasi di masing-masing sekolah ditemukan.
Adapun terbaru, temuan klaster sekolah terjadi di SMPK Santo Bernardus Kota Madiun. Bermula dari dua siswa setempat terkonfirmasi COVID-19 pada Jumat (4/2).
Keduanya merupakan kakak-beradik kelas IX dan VII. Mereka diduga tertular dari orang tua yang lebih dulu terpapar virus corona dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Santa Clara Madiun.
"Kami dan Dinkes kemudian melakukan 'tracing' dan 'testing' kontak erat," kata Lismawati.
Hasil pelacakan, dari 61 orang yang memiliki riwayat kontak erat, ditemukan 10 di antaranya positif berdasarkan tes cepat antigen. Adapun yang positif itu guru, pengasuh dan suster. Mereka selanjutnya dilakukan tes usap.
Baca Juga:Pemkot Madiun Gelontor Rp 9 Juta Per RW untuk Mencegah DBD
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jawa Timur Wilayah Madiun Supardi menyatakan prihatin dengan temuan klaster sekolah. Tidak hanya terjadi di Kota Madiun, namun juga terjadi di daerah lain, seperti Kabupaten Madiun dan Ngawi.
"Kondisi ini patut menjadi parhatian. Tim pengawas sekolah akan kami terjunkan untuk memantau penerapan prokes. Kami meminta harus selalu disiplin prokes," katanya.
Pihaknya juga akan mengevaluasi pelaksanaan PTM terbatas yang saat sedang berjalan. Laporan tim pengawas sekolah nantinya menjadi acuan pertimbangan untuk mengambil kebijakan. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk keputusan selanjutnya.
Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Selasa telah mencapai 7.422 orang. Dari jumlah itu, 6.803 orang di antaranya telah sembuh, 35 orang dalam perawatan, 72 orang menjalani isolasi terpadu, dan 512 orang meninggal dunia.
Sedangkan, jumlah konfirmasi baru pada hari Selasa ini tercatat 45 orang, sembuh nihil dan dalam pelacakan sebanyak 92 orang. ANTARA