Ngeri! Sepanjang 2021 Ada 800 Warga Pamekasan Idap TBC, 10 Anak-anak, 36 Orang Meninggal

Kasus kematian akibat penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur ( Jatim ) bisa dibilang tinggi.

Muhammad Taufiq
Sabtu, 26 Maret 2022 | 08:22 WIB
Ngeri! Sepanjang 2021 Ada 800 Warga Pamekasan Idap TBC, 10 Anak-anak, 36 Orang Meninggal
[Suara.com/Ema Rohimah]

SuaraJatim.id - Kasus kematian akibat penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur ( Jatim ) bisa dibilang tinggi.

Dalam rentang waktu 2021, sebanyak 36 orang meninggal dunia. Sementara total kasus TBC di kabupaten setempat sebanyak 800 kasus.

Dari jumlah itu, 10 diantaranya diidap anak-anak. Demikian data diungkap Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pamekasan Hidayat, mengatakan kalau jumlah itu meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga:Sebanyak 800 Warga Pamekasan Terserang TBC

Pada 2020 lalu Ia menyebut warga Pamekasan yang terkena TBC sebanyak 754 orang dengan 13 orang di antaranya anak-anak. Jumlah pasien TBC meninggal dunia sebanyak 59 orang.

"Dari sisi jumlah bertambah, tetapi angka kematian pasien berkurang," kata dia, mengutip Antara, Jumat (25/3/2022).

Sementara mulai Januari hingga 24 Maret 2022, ditemukan 158 kasus TBC dengan dua kasus terjadi pada anak-anak.

Menurut Hidayat, penyebab kematian pasien TBC di Pamekasan umumnya karena terlambat ditangani. "Ada juga karena tidak rutin minum obat dan komplikasi," katanya.

Ia menerangkan gejala yang bisa dikenali bagi warga yang terserang TBC, di antaranya batuk secara terus menerus antara dua hingga tiga minggu dan kadang mengalami batuk berdarah. "Dada terasa nyeri dan mengalami sesak nafas," katanya.

Baca Juga:Kabar Baik, Kasus Aktif Virus Corona di Pamekasan Menurun

Menurut Hidayat, khusus untuk program pengobatan TBC, pemerintah telah menyediakan obat secara gratis hingga yang bersangkutan sembuh. Namun, yang menjadi kendala, pasien tidak rutin minum obat sesuai dengan petunjuk dokter.

"Proses pengobatan TBC ini membutuhkan waktu lama, yakni sekitar enam bulan dan selama proses itu si pasien harus rutin meminum obat, tidak boleh berhenti," katanya.

Jumlah kasus TBC di Pamekasan tergolong paling sedikit dibanding tiga kabupaten lain di Pulau Madura, yakni Sumenep, Sampang dan Bangkalan.

Berdasarkan rilis pemkab setempat, jumlah warga yang menderita TBC di Kabupaten Sumenep sebanyak 1.824 kasus, Sampang 1.612 kasus, dan Bangkalan tercatat 1.250 kasus.

Jumlah penderita TBC di Jatim pada 2021 tercatat 43.268 jiwa, dan tercatat sebagai provinsi tertinggi ketiga secara nasional di bawah Jateng sebanyak 44.203 jiwa dan Jabar 93.626 jiwa.

"Kalau dari sisi keberhasilan pengobatan, Jatim tergolong tinggi, yakni 89,12 persen dari target 90 persen. Tapi, untuk Pamekasan dan Madura umumnya masih membutuhkan ketelatenan, karena yang menjadi kendala pasien tidak rutin minum obat," kata Hidayat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini