Kakek Asal Sumenep Ini Ditemukan Anaknya Sendiri Menggantung di Pohon

Lagi-lagi kasus bunuh diri. Dalam sepekan ini terjadi sejumlah kasus orang bunuh diri dengan cara tragis, ada yang memilih dilindas kereta, ada yang menabrakan diri ke truk.

Muhammad Taufiq
Minggu, 08 Mei 2022 | 15:05 WIB
Kakek Asal Sumenep Ini Ditemukan Anaknya Sendiri Menggantung di Pohon
Ilustrasi bunuh diri (Unsplash.com/ Eva Blue)

SuaraJatim.id - Lagi-lagi kasus bunuh diri. Dalam sepekan ini terjadi sejumlah kasus orang bunuh diri dengan cara tragis, ada yang memilih dilindas kereta, ada yang menabrakan diri ke dump truk.

Kali ini peristiwa bunuh diri di Sumenep Madura. Korban seorang kakek-kakek yang mengkahiri hidupnya dengan cara gantung diri pada sebuah pohon. Jasadnya ditemukan oleh anaknya.

Kakek warga Desa Jungkat Kecamatan/Pulau Raas Kabupaten Sumenep, bernama Subahyan (75), ditemukan dalam kondisi meninggal akibat gantung diri. Demikian disampaikan Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti.

"Kejadiannya di pohon yang berada di tanah kosong tepi jalan raya, Dusun Jungkat Utara, Desa Jungkat, Kecamatan/ Pulau Raas," katanya seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Minggu (8/5/2022).

Baca Juga:Penampakan Mobil Ngebut Mundur Sambil Putar Musik di Jalanan Sumenep Madura yang Viral Kemarin

Berdasarkan keterangan keluarga korban, korban pergi meninggalkan rumah tanpa pamit dan tidak diketahui tujuannya. Tak berselang lama, warga sekitar menelpon anak korban, Busairi, menyampaikan jika bapaknya ditemukan telah meninggal.

"Korban gantung diri di pohon dengan menggunakan sarungnya. Saat anak korban ke lokasi, korban masih tergantung di pohon. Anak korban pun langsung menurunkan bapaknya dan membawa jenazahnya pulang," papar Widiarti.

Polisi pun mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP. Jenazah korban pun dimintakan visum et repertum (VER).

"Kami juga masih meminta keterangan saksi-saksi terkait kematian korban," ujarnya menambahkan.

Informasi sementara, penyebab gantung dirinya korban karena merasa selama ini merasa kurang diperhatikan oleh keluarganya (anak-anaknya).

Baca Juga:Dirut BUMD Sumenep Main ke Rumah Janda, Habis Maghrib Sampai Larut Malam Tak Keluar Akhirnya Digerebek

"Akibatnya korban frustasi dan memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri," kata Widiarti menegaskan.

Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini