Menikmati Rujak Cingur di Depot Rujak Cingur'e Asmuni Sang Pelawak Legendaris

Rujak Cingur merupakan salah satu makanan khas di Jawa Timur. Namun akan lebih asyik jika menyantapnya di warung milik legenda lawak, yakni Depot Rujak Cingur'e Asmuni.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 13 Mei 2022 | 17:08 WIB
Menikmati Rujak Cingur di Depot Rujak Cingur'e Asmuni Sang Pelawak Legendaris
Depot rujak cingur milik Asmuni di Trowulan Mojokerto [SuaraJatim/Zen Arivin]

Akan tetapi seiring berjalannya waktu, bisnis kuliner milik Asmuni kian meredup. Berkurangnya jumlah pembeli di depot milik mendiang pelawak dengan nama lengkap Toto Asmuni ini disebabkan karena berbagai faktor. Salah satunya, setelah sang legenda pelawak ini berpulang pada 21 Juli 2007.

"Faktornya banyak, awal ayah meninggal itu tidak terlalu masalah, namun akhirnya (pembeli) turun juga. Karena mungkin kalau dulu bapak ada mereka minta foto, jujukannya Pak Asmuni," kata Astria.

Selain itu juga adanya median jalan di jalur arteri lintas jawa ini, sehingga membuat pengguna jalan enggan untuk memutar balik. Ditambah lagi merebaknya warung pujasera di sepanjang By Pass Mojokerto, yang menyajikan menu kekinian dengan harga yang relatif lebih murah.

"Di sini itu terkenal warung mahal karena kita memang menjamin rasa, jadi otomatis orang memilih yang lebih murah dan menunya kekinian. Sedangkan menu ditempat kami ya seperti itu, menu masakan Jawa timuran," jelas Astria.

Baca Juga:Belum Ada Tersangka Kasus Uang Rp3,7 Miliar di Mojokerto, Polisi Masih Melengkapi Alat Bukti

Ditambah lagi dengan adanya pandemi Covid-19 yang menyerang sejak dua tahun silam yang berdampak pada kunjungan wisata di Trowulan, Mojokerto. Praktis pendapatan di Depot Rujak Cingur'e Asmuni ini turun drastis, bahkan terkadang tidak nol pembeli dalam sehari.

"Sebulan sekarang paling tidak ada 30 porsi yang terjual. Ada tukang pentol itu saya kasih tempat di depan, kadang dia ngopi atau makan siang. Makan apapun dia bayar 10 ribu, padahal cuma sayur asem sama tempe gitu dia tetap ngotot bayar 10 ribu. Mungkin karena itu ya jadi saling bantu," kata dia.

Tak hanya di Mojokerto, Depot Rujak Cingur'e Asmuni yang terletak di Slipi juga lebih dahulu tutup. Namun bukan karena minimnya pembeli, menurut Astria warung makan yang ada di Jakarta Barat itu justru lebih bisa bertahan meskipun sang legenda sudah wafat.

"Kalau tutupnya tahun berapa saya lupa. Tapi itu ditutup karena tidak ada yang mengurus. Ayah (Asmuni) sudah meninggal, ibu juga mengatakan capek bolak-balik ke Jakarta. Kalau dulu kada bapak jadi ada yang disegani di sana," jelas Astria.

Meski sudah meredup namun Astria tetap bersyukur. Ia mengaku akan terus bertahan dan membuka warung makan peninggalan ayahnya tersebut. Sampai saat ini, ibu yang dikaruniai tiga orang anak ini tetap setia membuka dan menunggu pelanggan yang datang, meski tak setiap hari ada.

Baca Juga:Viral Video Warga Usir Satu Keluarga Keluar dari Desa Gara-gara Berkomplot Jadi Polisi Gadungan

'Ngugemi' Wasiat Sang Legenda Lawak

Meredupnya Depot Rujak Cingur'e Asmuni diakui Astria, anak semata wayang Asmuni lantaran pengelolaan yang kurang inovatif. Akan tetapi hal itu semata karena ia memegang teguh wasiat sang legenda lawak kelahiran Diwek, Jombang itu.

"Ini warung titipan ayahku, amanah suruh jaga ibuku ya itu tak turutin apa kemauan ibu. Wasiat dari bapak, warung ini dolanane ibu (warung ini mainannya ibu)," ucap Astria saat ditemui Suara.com, Kamis (12/5/2022) siang saat menjaga depot.

Sebenarnya, Astria memiliki banyak keinginan untuk memajukan kembali warung peninggalan ayahnya (Asmuni) ini. Banyak konsep-konsep kekinian yang menurutnya bisa menarik para pembeli untuk datang dan makan di warung yang terletak di Jalan Raya By Pass Trowulan, Mojokerto ini.

"Saya inginnya ini ada televisi besar untuk nobar gitu, food corner, semacam itu. Terus warkop, tapi ibu itu kan orang kuno ya, jadi kalau lihat orang cangkruk itu gimana gitu. Ibu itu kalau makan ya makan. Jangan bilang aku nyalahin ibuku lho ya," ungkap Astria sembari tertawa.

Astria juga sudah berupaya untuk menjual masakan melalui sistem online menggunakan aplikasi-aplikasi jual beli makanan yang menjamur belakangan ini. Namu ia kesulitan untuk bisa mendaftarkan warung yang dikelola bersama dua anaknya itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini