Nestapa Emak-emak di Ngawi, Menjerit Histeris Lihat Adiknya Gantung Diri

Seorang emak-emak, Semi (59) warga Dusun Prandon Desa Karangtengah Kecamatan/Kabupaten Ngawi Jawa Timur menangis histeris saat melihat tubuh adiknya, Yuni (55) bunuh diri.

Muhammad Taufiq
Selasa, 12 Juli 2022 | 11:30 WIB
Nestapa Emak-emak di Ngawi, Menjerit Histeris Lihat Adiknya Gantung Diri
Ilustrasi gantung diri. (Shutterstock)

SuaraJatim.id - Seorang emak-emak, Semi (59) warga Dusun Prandon Desa Karangtengah Kecamatan/Kabupaten Ngawi Jawa Timur menangis histeris saat melihat tubuh adiknya, Yuni (55) diturunkan dari atas kuda-kuda rumah.

Kakak beradik ini tinggal bertetanggaan. Namun entah apa yang menimpa Yuni sampai akhirnya memilih jalan pintas dengan cara bunuh diri dengan sutas kabel di rumahnya, Senin (11/07/2022) sore kemarin.

Peristiwa ini diketahui oleh warga sekitar pukul 16.30 WIB. Semi merupakan saksi pertama yang mengetahui kasus bunuh diri yang menimpa adiknya itu.

Dia tak menyangka jika Yani sudah meninggal dunia dengan gantung diri di bagian kuda-kuda rumah menggunakan seutas kabel. Dia yang mulai berteriak histeris itu mengundang tetangga yang ikut panik dengan teriakan Semi.

Baca Juga:Sorotan Berita Kemarin, Mulai Dari Santri Tewas Saat Bersihkan Jeroan Hewan Kurban Sampai Pria Bunuh Diri Usai Takbiran

Warga yang akhirnya mengetahui kejadian itu langsung melapor ke Kepala Desa Karangtengah Katimin. Laporan itu kemudian dilanjutkan ke Polsek Ngawi Kota.

Polisi pun langsung menuju ke lokasi guna melakukan olah tempat kejadian perkara. Dibantu warga, polisi pun mengevakuasi Yani dari kuda-kuda rumah.

“Benar ada warga kami gantung diri menggunakan kabel di polangan rumah. Kesehariannya tinggal bersama putri bungsunya. Saat itu anaknya sedang bekerja di pabrik sepatu. Saya tidak tahu pasti penyebabnya,” kata Katimin, Senin (11/7/2022).

Polisi pun turut memintai keterangan dari kerabat korban. Sekaligus, memeriksa tubuh Yani dan tak ditemukan ada kejanggalan.

“Korban pertama kali ditemukan oleh kakak kandungnya gantung diri bersimpuh menggunakan kabel. Dari hasil pemeriksaan saksi dan kerabat, dugaan penyebab korban nekat mengakhiri hidup karena korban depresi berat,” kata Kapolsek Ngawi AKP Suyadi, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.

Baca Juga:Habis Ikut Takbir Keliling Idul Adha, Pria Kediri Masuk Kamar Mandi Trus Gantung Diri

Suami korban sudah lama meninggal dunia. Diduga korban depresi akibat ditinggal suaminya meninggal dunia. Jenazah korban diserahkan polisi ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini