Tak Kalah dengan Rokok, Ahli Sebut Vape Juga Berbahaya, Bisa Menimbulkan Kanker Paru

Kebiasaan merokok tentu saja menjad hal yang buruk bagi kesehatan. Termasuk tembakau alternatif seperti vape atau rokok elektrik

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 08 November 2022 | 12:47 WIB
Tak Kalah dengan Rokok, Ahli Sebut Vape Juga Berbahaya, Bisa Menimbulkan Kanker Paru
ilustrasi rokok elektrik. Kebiasaan merokok tentu saja menjad hal yang buruk bagi kesehatan. Termasuk tembakau alternatif seperti vape atau rokok elektrik. (pixabay)

SuaraJatim.id - Kebiasaan merokok tentu saja menjad hal yang buruk bagi kesehatan. Termasuk tembakau alternatif seperti vape atau rokok elektrik

Pengurus pusat Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof. dr. Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P(K) menyebut Vape atau rokok elektrik punya risiko menimbulkan kanker paru

"Vape sama risikonya dengan rokok," kata Elisna dikutip dari ANTARA pada Selasa (8/11/2022).

Paparan asap vape alias rokok elektrik menciptakan iritasi saluran napas. Iritasi yang terjadi terus menerus juga merupakan faktor risiko munculnya kanker paru, termasuk vape jenis tanpa nikotin.

Baca Juga:Asosiasi Bantah Rokok Elektrik Sebabkan Gagal Ginjal Akut

"Kalau orang lagi vape, di sekelilingnya seperti 'fogging', sama saja (risikonya)," kata Elisna.

Merokok adalah faktor risiko utama yang terkait dengan kanker paru-paru. Bahan-bahan di dalam rokok mengandung karsinogen, zat yang dapat menimbulkan kanker. Ketika merokok, maka seseorang dengan sengaja mengiritasi saluran napas.

Dia mengingatkan masyarakat untuk menghindari faktor risiko utama yang menyebabkan kanker paru-paru.

"Mencegah lebih bagus dari mengobati," dia menegaskan.

Kanker paru merupakan jenis kanker kedua yang paling sering didiagnosis di dunia, menyusul kanker payudara. Kanker paru-paru juga bertanggung jawab terhadap jumlah kematian tertinggi dari jenis kanker lainnya di dunia.

Baca Juga:Ekspresi Marah Ferdy Sambo saat Merokok Setelah Brigadir J Tewas

"Prognosis kanker paru buruk bila dibandingkan kanker hati atau kanker lambung, kanker paru adalah penyebab kematian terbesar di kelompok kanker," jelas dia.

Di Indonesia, kanker paru-paru ada di urutan ketiga kanker terbanyak dan urutan pertama kanker penyebab kematian berdasarkan data Globocan 2020.

Ia mengingatkan pentingnya deteksi dini karena tingkat kelangsungan hidup lebih tinggi saat kanker paru-paru dideteksi lebih awal. Sebab, sebagian besar pasien terdiagnosis pada stadium lanjut di mana peluang bertahan hidup paling rendah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini