"Pokoknya kalau pas sawahnya sepi, keranya datang," bebernya.
Senada dikatakan Mislan, petani Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Keberadaan ratusan bahkan ribuan kera itu, telah mengusik ketenangan warga.
"Para petani mengeluh. Saya tidak tahu dari mana asalnya. Keranya ribuan. Besar, ekornya panjang," ujarnya.
Belum Ada Solusi atasi serangan kera
Baca Juga:Gelaran IFRC Besutan BSI Dongkrak UMKM dan Okupansi Hotel di Banyuwangi
Mislan menjelaskan, semua jenis tanaman di sawah maupun di kebun dirusak oleh kawanan kera tersebut. Seperti di sawahnya sendiri ada beberapa jenis tanaman yang dirusak, mulai pisang, ubi kayu dan juga padi.
"Petani di sini siaga penuh adanya kawanan kera itu. Untuk buah-buahan atau pisang, jika tidak dibungkus dengan baik dan kuat maka dijamin akan habis oleh kera tersebut," tukasnya.
Selama ini, kata Mislan, petani hanya bisa pasrah. Bahkan beberapa hari lalu buah di kebunnya juga ikut rusak karena dijarah kawanan kera.
"Kemarin pisang saya di makan. Ada yang dirusak. Ubi kayu dicabut dipakai untuk mainan. Kalau tidak percaya tanyakan ke petani lain. Selama ini, petani hanya bisa pasrah," katanya menambahkan.
Baca Juga:Satpol PP Kejar Manusia Silver yang Mulai Menjamur di Perempatan Banyuwangi