Petani 2 Desa di Banyuwangi Diteror Kawanan Kera, Lahan Pertanian Rusak

Para petani di dua desa, yakni Desa Kemiren dan Tamansuruh Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur tidak bisa tenang berladang.

Muhammad Taufiq
Kamis, 24 November 2022 | 19:05 WIB
Petani 2 Desa di Banyuwangi Diteror Kawanan Kera, Lahan Pertanian Rusak
ilustrasi kera ekor panjang. [kehati.jogjaprov.go.id]

SuaraJatim.id - Para petani di dua desa, yakni Desa Kemiren dan Tamansuruh Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur tidak bisa tenang berladang.

Lahan pertanian mereka diserang kawanan kera ekor panjang dalam beberapa hari terakhir. Kawanan kera ini datang bergerombol, kemudian merusak tanaman di lahan warga.

Hal ini disampaikan oleh, petani Desa Tamansuruh, Katemin. Dia mengatakan, sebetulnya kawanan kera ini memang sudah ada di wilayah tersebut.

Namun sejak 3 tahunan ini kera kian membabi buta hingga merusak tanaman pertanian warga. Sampai sekarang, belum ada solusi terkait persoalan ini.

Baca Juga:Gelaran IFRC Besutan BSI Dongkrak UMKM dan Okupansi Hotel di Banyuwangi

"Kera-kera ini jumlahnya ratusan bahkan ribuan," kata Katemin kepada wartawan, dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com, Kamis (24/11/2022).

Katemin menyebut, kawanan kera tersebut merusak dan memakan semua tanaman milik petani setempat. Mulai buah-buahan hingga tanaman padi. Mereka mengaku terancam gagal panen.

"Selama bertahun-tahun kera-kera tersebut merusak berbagai jenis tanaman mulai ubi, pisang, durian hingga tanaman padi. Kami sering merugi akibat keberadaan hama kera ini," ungkapnya.

Petani menganggap, keberadaan kawanan kera tersebut sudah menjadi hama. Sehingga, mereka harus bekerja lebih keras untuk menjaga tanaman pertaniannya

"Durian kalau buahnya sudah mulai besar diambil, kalau padi mulai berbuah itu dirusak. Ini sudah menjadi hama, kalau dibiarkan orangnya gak makan," jelas Katemin.

Baca Juga:Satpol PP Kejar Manusia Silver yang Mulai Menjamur di Perempatan Banyuwangi

Dia membeberkan, kawanan kera ini biasanya datang ke sawah atau kebun saat pemiliknya tidak ada. Terutama saat pagi hari sebelum pemiliknya datang. Atau sore hari pada saat pemilik sawah atau kebun sudah pulang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak