Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Stok Aman, Gubernur Khofifah Tinjau Pasar Wage di Nganjuk

Harga-harga komoditas di Pasar Wage, sebagian besar dijual di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

Fabiola Febrinastri
Rabu, 05 April 2023 | 19:15 WIB
Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Stok Aman, Gubernur Khofifah Tinjau Pasar Wage di Nganjuk
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa ke Pasar Wage Lama, di Nganjuk, Rabu (5/4/2023). (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Untuk mengecek ketersediaan bahan pokok di pasar-pasar tradisional Jawa Timur dan memastikan aman serta harganya stabil, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa terus meninjau pasar. 

Setelah sebelumnya blusukan ke pasar di Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Ponorogo, Khofifah kini meninjau Pasar Wage Lama, di Nganjuk, Rabu (5/4/2023). 

Didampingi Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, Gubernur Khofifah memastikan untuk mendapatkan konfirmasi tentang ketersediaan dan suplai bahan pokok selama bulan puasa, menjelang cuti bersama hingga hari raya Idul Fitrri 1444 H.

"Saya ingin memastikan bahwa stok bahan kebutuhan pokok aman. Kalau stoknya aman, maka berikutnya proses distribusi sampai kepada konsumen aman, harga stabil  sehingga daya beli masyarakat terjangkau," kata Gubernur Khofifah, setelah meninjau komoditas di Pasar Wage. 

Baca Juga:Terima Kunjungan Pemerintah Belanda, Gubernur Khofifah Bahas Kerjasama Pengelolaan Air Hingga Peternakan

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa ke Pasar Wage Lama, di Nganjuk, Rabu (5/4/2023). (Dok: Pemprov Jatim)
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa ke Pasar Wage Lama, di Nganjuk, Rabu (5/4/2023). (Dok: Pemprov Jatim)

Ia menyebut, harga-harga komoditas di Pasar Wage, sebagian besar dijual di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), seperti harga daging sapi HET-nya Rp140.000,  di Pasar Wage dijual Rp115.000 per kg. 

Lalu daging ayam potong HET-nya Rp36.000-Rp37.000, di sini Rp29.000- Rp30.000. Lalu harga telur HET-nya Rp27.000 - Rp28.000, di sini Rp26.000. Begitu pula dengan harga cabe dan harga bawang merah, juga turun. 

"Artinya, harga-harganya pada posisi daya beli masyarakat bisa menjangkau karena cukup banyak harga mengalami penurunan," jelasnya. 

Menurutnya, harga bahan pangan pokok bersifat fluktuatif. Pemerintah terus berupaya melakukan stabilisasi harga, agar kenaikan harga tidak terlalu melonjak saat terjadi peningkatan permintaan menjelang Idul Fitri.

Salah satunya melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP). Dengan adanya sistem tersebut, grafik harga pangan pokok dapat dikendalikan dan dapat dikontrol dengan baik oleh pemerintah. 

Baca Juga:Ini Alasan Gubernur Khofifah Serahkan Santunan 1.000 Anak Yatim di Ponorogo: Milikilah Cita-Cita Setinggi Langit

"Setidaknya jika ada indikasi-indikasi yang dapat berdampak pada nilai beli masyarakat pemerintah akan cepat dan tanggap untuk mengatasinya ," tuturnya. 

Tidak hanya fokus pada komoditas cabai, telur, daging dan ayam, Gubernur Khofifah juga menyinggung ketersediaan beras medium di Pasar Wage. Menurutnya, lebih banyak beras premium yang dijual ketimbang beras medium. 

"Polanya mirip antara Pasar Wage Nganjuk dengan Pasar Kolpajung di Kabupaten Pamekasan. Di sini dijualnya beras premium. Ini tugas pak bupati, saya mohon ada beras medium lebih banyak  yang dijual di sini," ungkapnya. 

Stok beras medium, kata Gubernur Khofifah, harus dijual di pasar mengingat harganya yang lebih murah dan bisa dijangkau masyarakat.  Harga beras premium Rp12.000 ke atas, tapi kalau beras medium rata-rata Rp10.400-an. 

"Itu yang  kita minta koordinasi nanti pak bupati, tinggal beras medium saja, karena cenderung yang tersedia berasnya premium saja," imbuhnya. 

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah juga mendengar turunnya daya beli masyarakat di Pasar Wage. Mengenai daya beli masyarakat yang cenderung menurun di minggu pertama dan minggu kedua bulan Ramadan,  Gubernur Khofifah menegaskan bahwa hal tersebut biasa terjadi.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini