SuaraJatim.id - Aksi seorang emak-emak tengah mencuri buah untuk perayaan Maulid Nabi terekam kamera CCTV hingga viral di media sosial. Mirisnya, wanita tersebut juga turut mengajak anak perempuannya saat melancarkan aksinya.
Video rekaman CCTV itu pertama kali diunggah oleh akun TikTok @rhynaizamnaufal.
Dalam video berdurasi lebih dari 3 menit itu terlihat suasana di sebuah toko buah.
Pada awal video terlihat tiga wanita dewasa dan dua anak perempuan tengah memilih buah.
Baca Juga:Video Sejoli Pelukan Mesra di Alun-Alun Trunojoyo Sampang Bikin Heboh: Tidak Tahu Malu!
Tak disangka, anak perempuan yang lebih kecil mengambil beberapa paket buah yang sudah dibungkus dengan styrofoam. Buah itu kemudian dimasukkan ke dalam sebuah ember berwarna hijau.
Berikutnya, anak perempuan yang lebih dewasa juga tampak hendak mengambil buah. Namun, justru anak yang lebih kecil yang mengambil buah anggur dan memasukkan ke dalam ember.
Terlihat juga seorang wanita mengenakan gamis coklat dan jilbab biru berdiri di dekat mereka. Diduga ia merupakan ibu kedua anak perempuan tersebut.
Saat si ibu tengah asik menghitung belanjaan, anak yang kecil kembali beraksi.
Pada potongan video selanjutnya tampak giliran sang ibu yang mengambil buah dan memasukkannya dalam ember.
Baca Juga:Maulid Nabi, Umat Muslim di Kampung Islam di Bali Adakan Megibung
Setidaknya ada dua ember berukuran kecil dan besar yang penuh berisi buah curian.
Diduga, buah-buah itu digunakan untuk perayaan maulid nabi. Di beberapa daerah, perayaan Maulid Nabi dihiasi dengan ratusan ember yang berisikan beraneka makanan dan buah.
Unggahan tersebut pun langsung ramai komentar dari warganet.
"Banyak banget lagi ngambilnya," ujar lala***
"Saya kira yang jilbab warna biru penjualnya ternyata seniornya," kata ekky***
"Kompaknya sama anaknya," komen sint***
"Anaknya nanti besarnya pasti lebih profesional dari emaknya, astaghfirullah," kata brav***
"Makanya rasulullah tidak mewajibkan umatnya merayakan hari kelahirannya tapi rasulullah senang kalau kita bershalawat saja tidak pakai biaya," komen cicha***
Kontributor : Fisca Tanjung