Tidak Hanya Timses, Sejumlah KPPS di Ponorogo Alami Stres: Ada yang Sampai Paranoid

RSUD dr Harjono Ponorogo mulai didatangi sejumlah tim sukses (timses) dan petugas pemungutan suara yang konsultasi usai Pemilu 2024.

Baehaqi Almutoif
Jum'at, 23 Februari 2024 | 23:00 WIB
Tidak Hanya Timses, Sejumlah KPPS di Ponorogo Alami Stres: Ada yang Sampai Paranoid
Ilustrasi stres (Freepik.com/jcomp)

SuaraJatim.id - RSUD dr Harjono Ponorogo mulai didatangi sejumlah tim sukses (timses) dan petugas pemungutan suara yang konsultasi usai Pemilu 2024.

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RSUD dr. Harjono Ponorogo, dr. Andri Nurdianasari mengatakan, rata-rata timses dan petugas pemungutan suara datang ke tempatnya untuk konsultasi kondisi psikis mereka.

Beberapa pasien yang berlatas timses mengalami gejala paranoid. Muncul rasa khawatir berlebihan, bahkan mengarah pada rasa takut.

"Kalau timses awalnya karena hasilnya tidak sesuai dengan harapan, kalau KPPS itu karena beban kerja selama ini. Ada juga yang sampai paranoid," ujarnya dikutip dari Antara, Jumat (23/2/2024).

Baca Juga:Pelaku Pengebom Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Ditangkap, Terkuak Motifnya

Berdasarkan data yang masuk, ada sebanyak 10 orang yang konsultasi kepadanya. "Ada yang ke (tempat) praktik ada yang ke RS, macam macam ada yang timses ada juga yang PPPK," kata dr Andri.

Hanya saja, pihaknya tidak mengetahui pastinya timses atau KPPS mana yang datang berkonsultasi kepadanya.

Hasil diagnosis serta konsultasi diketahui mayoritas timses dan KPPS atau PPS mengeluh tidak bisa tidur (insomnia), kehilangan nafsu makan, sakit perut, mual, dan pusing.

"Kurang tahu saya timses apa, yang jelas saat ngobrol baru tahu oh dari ini dan dari ini," katanya.

Menurutnya apa yang dialami oleh timses dan KPPS terus masuk dalam kategori sedang. Karena itu, sebagian besar diberlakukan rawat jalan.

Baca Juga:Kertas Plano Ada Bekas Noda Bekas Hapusan, KPU Jember Endus Adanya Dugaan Kecurangan

"Masuk kategori sedang, tidak sampai yang teriak teriak atau di luar kendali. Kalau rawat inap biasanya karena ada penyakit lainnya," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini