BPBD Jatim Keluarkan Warning: Jangan Berteduh di Bawah Pohon

Bencana hidrometeorologi mengancam wilayah Jawa Timur.

Baehaqi Almutoif
Kamis, 29 Februari 2024 | 10:38 WIB
BPBD Jatim Keluarkan Warning: Jangan Berteduh di Bawah Pohon
Ilustrasi-Salah satu rumah rusak parah akibat cuaca ekstrim di Pamekasan. [ketik.co.id/Tim BPBD Pamekasan]

SuaraJatim.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur memperingatkan cuaca ekstrem terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Masyarakat diminta untuk tetap waspada.

Sejumlah wilayah di Jawa Timur terjadi bencana hidrometeorologi, mulai dari banjir, tanah longsor, angin kencang, angin puting beliung, hingga hujan es.

BMKG Juanda telah mengeluarkan perngatan dini potensi cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung hingga Maret.

"Dalam beberapa waktu ini, cuaca ekstrem telah mengakibatkan banjir, longsor dan angin kencang di beberapa daerah. Karena itu, kami mohon BPBD Kabupaten/Kota untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaannya hingga Maret mendatang," ujar Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto dilansir dari TIMES Indonesia--jaringan Suara.com, Rabu (28/2/2024).

Baca Juga:Sidoarjo Diterjang Hujan Es, Banyak Pohon Tumbang

Gatot meminta masyarakat untuk berhati-hati terutama saat turun hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang.

"Hindari berteduh di bawah pohon. Jangan sampai pohon tempat kita berteduh itu akhirnya patah dan menimpa kita sendiri," katanya.

Dia mengungkapkan, telah terjadi peningkatan ekskalasi bencana dalam beberapa pekan terakhir.

Data yang telah dihimpun BPBD Jatim hingga Tanggal 28 Februari 2024, telah terjadi 47 kejadian angin kencang. Kemudian 25 peristiwa banjir di sejumlah wilayah, 3 kali angin puting beliung, dan 2 kejadian tanah longsor.

Untuk angin kencang paling parah melanda wilayah Sidoarjo dan Pamekasan. Ratusan rumah rusak akibat diterjang angin kencang.

Baca Juga:Pelaku Pengebom Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Ditangkap, Terkuak Motifnya

Gatot mengeklaim telah memberikan bantuan dan perbaikan terhadap rumah-rumah yang rusak. "Semua kebutuhan logistik dan peralatan juga sudah kita dorong ke daerah, agar teman-teman kabupaten/kota bisa merespon cepat saat terjadi bencana," imbuhnya.

Sementara, berdasarkan rilis BMKG Juanda tertanggal 26 Februari 2024, cuaca ekstrem yang bisa berdampak pada terjadinya bencana hidrometeorologi masih berpotensi terjadi sampai Tanggal 3 Maret 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini