SuaraJatim.id - Dalam pemaparannya, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono menyebut sejumlah Investment Project Ready to Offer (IPRO) andalan Jatim di bidang infrastuktur yang menjanjikan bagi Vietnam.
Potensi investasi tersebut antara lain, Pelabuhan Peti Kemas Internasional dan Pusat Logistik di Kota Probolinggo dengan nilai investasi Rp800 miliar atau 60 juta Dolar AS, Terminal LNG Probolinggo dengan nilai imvestasi Rp742,69 miliar atau 50 juta Dolar AS, dan Terminal Tangki Minyak Lamongan dengan nilai investasi Rp4,6 triliun atau 314,22 juta Dolar AS.
Hal itu dikatakannya saat presentasi khusus di konferensi "Meet Khanh Hoa-Indonesia", di Vinh Ngoc Ballroom, Muong Thanh Luxury Hotel, Vietnam, pada Kamis (21/3/2024).

Pemaparan IPRO ini sengaja dilakukan Adhy, dengan harapan agar ke depan, kerja sama antara Jawa Timur dengan Vietnam bisa ditingkatkan di berbagai sektor. Mulai ekspor-impor, investasi, dan pariwisata.
Baca Juga:Gubernur Khofifah Wakili Jatim Terima 2 Penghargaan dalam KPPU Award 2023 dari Wapres Ma'ruf Amin
"Investasi di Jawa Timur juga punya potensi sangat menguntungkan. Kota bisa lihat datanya, realisasi investasi kita di tahun 2023 kita mencapai Rp145,1 triliun dengan Vietnam berada di peringkat ke-49 menurut data Kementerian Investasi/BKPM RI," katanya.
Untuk mendukung investasi yang ditawarkan, saat ini Jatim sudah memiliki kawasan industri yang telah ada meliputi KEK Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Maspion Industrial Estate, Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Sidoarjo Industrial Estate Berbek (SIEB), Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Safe "N" Lock Halal Industrial Park, serta Sidoarjo Real Industrial Estate (SiRIE). Adapula kawasan industri pengembangan yang meliputi antara lain Kawasan Industri Salt Lake, Kawasan Industri Ploso Jombang, Kawasan Industri Maritim Lamongan, dan Madura Industrial Seaport City.
"Ini menunjukkan bahwa kami konsentrasi untuk industri dengan kawasan khusus dan dengan kebijakan-kebijakan khusus untuk pengembangan investor-investor yang masuk," katanya.
Lebih lanjut Adhy juga memaparkan hubungan perdagangan antara Jatim dan Vietnam yang sudah baik terjalin. Hal itu bisa dilihat dari kinerja ekspor dan impor antara Jatim dengan Vietnam.
Menurut data dari Kemenperin, neraca ekspor impor Vietnam menjadi urutan keempat dari transaksi Jawa Timur dengan ASEAN per Januari hingga Agustus 2023.
“Untuk ekspor, nilai yang dicapai sejumlah 402,41 juta Dolar AS sedangkan impornya 416,76 juta Dolar AS. Mudah-mudahan dengan adanya pertemuan ini, bisa meningkatkan ekspor maupun impor kita," katanya.
- 1
- 2