SuaraJatim.id - Cuaca buruk yang menerjang Ngawi membuat jembatan penghubung antara Desa Klampisan dengan Pojok di Kecamatan Kwadungan ambrol, Rabu (20/11/2024).
Akibatnya akses kedua desa terputus. Warga yang akan berpergian ke luar desa atau menuju ke Pasar Pojok harus memutar lebih dari tiga kilometer.
Seorang warga, Bandi mengatakan, jembatan terputus usai hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
Banjir bandang yang membawa material berupa sampah diduga membuat pondasi jembatan tak kuat menahan dan ambrol.
Baca Juga:Cuaca Buruk Terjang Trenggalek: Longsor Hingga Banjir Terjadi di Sejumlah Titik
Pondasi jembatan sisi timur longsor terkikis terjangan banjir yang menerjang pada Rabu malam.
“Ini jembatan utama penghubung desa ke pasar. Semoga segera diperbaiki karena sangat vital bagi warga,” ujarnya dikutip dari BeritaJatim--partner Suara.com.
Akibat ambrolnya jembatan tersebut, warga jadi terisolasi. Mereka harus memutar dengan jarak tempuh yang cukup jauh untuk keluar desa.
“Kami terisolasi. Ada jembatan lain, tapi hanya bisa dilalui motor. Untuk mobil harus memutar hingga 3-5 kilometer,” kata Tri Adilksono, warga lainnya.
Jembatan Klampisan dibangun pada 1980. Hampir semua warga menggunakannya untuk keluar desa.
Baca Juga:Kediri Porak-poranda Dihantam Angin Puting Beliung dan Banjir
Jalur tersebut hanya dapat dilewati kendaraan roda dua secara bergantian, sedangkan kendaraan roda empat harus menempuh rute sejauh lebih dari tiga kilometer.
Mereka berharap pemerintah bisa segera memperbaiki jembatan sepanjang lebih dari 20 meter tersebut.