Pra MLB NU Digelar Pekan Depan, Sudah Sesuai AD/ART?

Presidium Penyelamat Organisasi dan Mukatamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU) terus mematangkan persiapan pelaksanaan Pra MLB.

Baehaqi Almutoif
Minggu, 08 Desember 2024 | 08:19 WIB
Pra MLB NU Digelar Pekan Depan, Sudah Sesuai AD/ART?
Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU)

Sementara itu, Wakil Katib Syuriah PWNU Jatim KH Sholeh Hayat angkat bicara mengenai aturan MLB berdasarkan AD/ART NU. "Aturan hukum organisasi tentang MLB itu ada pada Pasal 74 Ayat 2 dan 3 ART NU. Di luar itu ya berarti tidak memiliki kekuatan hukum," kata Soleh Hayat dikutip dari Antara, Jumat (6/12/2024).

Mantan anggota DPRD Jatim itu menjelaskan dalam pasal itu disebutkan bahwa MLB dapat diselenggarakan atas usulan sekurang-kurangnya 50 persen plus satu dari jumlah wilayah dan cabang. Untuk Ayat 3 menyebut MLB dipimpin dan diselenggarakan oleh PBNU.

"Jadi, peserta MLB yang hadir harus resmi yakni Ketua PW dan PCNU yang mempunyai SK PBNU, bukan perorangan/individu NU. Demikian juga penyelenggaranya adalah PBNU/pengurus, bukan perorangan NU," katanya.

Karena itu, pernyataan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat pelantikan pengurus PWNU Jatim dan pengurus 18 lembaga PWNU Jatim di Jombang (30/11/2024) mengenai pengurus organisasi yang tidak melalui proses baiat itu palsu, sudah sesuai AD/ART NU.

Baca Juga:Pra MLB NU di Surabaya akan Undang Kiai-Kiai Sepuh

Sedangkan ketua dan wakil ketua PWNU se-Indonesia dan PCNU se-Jatim yang ber-SK sudah menyatakan 'satu komando' dengan PBNU pimpinan Gus Yahya. Komitmen tersebut disampaikan ketika hadir dalam pelantikan PWNU Jatim.

"Apalagi, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar juga menegaskan bahwa pelantikan dan baiat dalam organisasi itu bersifat wajib syar’i, karena pengikut Nabi Muhammad itu pun tetap melakukan baiat kepada Rasulullah, meski sudah masuk Islam," tegas Sholeh Hayat.

Dia juga menyampaikan dukungan terhadap Rais Aam PBNU itu untuk merevisi klausul MLB, supaya terhadap pengurus tidak melahirkan bughot/pemberontakan dengan "impeach", bukan negara yang dibubarkan.

Sholeh Hayat sempat menyinggung mengenai lokasi pra MLB NU yang dimaksud. "Rencana MLB di pesantren tua di Surabaya itu saya tahu lokasinya, karena di kawasan Wonokromo memang ada dualisme pesantren terkait politis, sehingga mungkin saja, namun tidak sesuai AD/ART," tegasnya.

Baca Juga:Survei Pilbup Bojonegoro 2024: Wahono-Nurul Azizah Makin Kokoh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini