"Untuk mengurangi emisi, mengurangi angka kecelakaan ketika kemudian menggunakan kendaraan pribadi khususnya roda dua. Gagasan ini yang mau dilahirkan oleh Komisi D sebagai inisiatif DPRD Jawa Timur untuk menghadirkan transportasi publik di Jawa Timur dengan bentuk Perda," katanya.
Saat ini, Pemprov Jatim memiliki Bus Trans Jatim yang beroperasi di lima koridor, meliputi, koridor 1 dengan rute Sidoarjo ke Surabaya hingga Gresik. Kemudian koridor 2 dari Mojokerto sampai Surabaya. Lalu koridor 3 mulai Mojokerto hingga Gresik, koridor 4 Gresik ke Lamongan, dan koridor 5 Surabaya menuju ke Bangkalan.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan Jatim, pada periode Januari sampai Maret 2025, penumpang Bus Trans Jatim di lima koridor selalu penuh. Di periode tersebut, untuk koridor I jumlah penumpang mencapai 627.946.
Kemudian untuk Koridor II jumlah penumpang mencapai 284.305, sedangkan untuk koridor III penumpangnya mencapai 210.636. Lalu untuk koridor IV jumlah penumpangnya mencapai 246.892 dan Koridor V jumlah penumpangnya sebesar 233.775.
Baca Juga:Kabar Baik! Besok Trans Jatim Gratis, Ini Rutenya
Trans Jatim merupakan sebuah sistem transportasi bus cepat (BRT - Bus Rapid Transit) yang secara bertahap menghubungkan berbagai wilayah di Provinsi Jawa Timur. Sejak diluncurkan, Trans Jatim hadir sebagai alternatif mobilitas yang efisien, nyaman, dan terjangkau, menjawab kebutuhan masyarakat akan transportasi yang handal.
Dimulai dengan koridor pertama yang menghubungkan Sidoarjo - Surabaya - Gresik pada Agustus 2022, Trans Jatim terus mengembangkan jaringannya.
Memperingati Hari Angkutan Nasional, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggratiskan Bus Trans Jatim.
"Trans Jatim telah melayani masyarakat Jawa Timur di berbagai koridor. Yakni koridor antar kota dan antar kabupaten. Sekaligus solusi transportasi modern yang efisien dan terjangkau," kata Khofifah, Rabu (23/4/2025).
Khofifah berharap, pemberlakuan tarif gratis ini dapat menarik minat masyarakat terhadap penggunaan Trans Jatim. Mantan menteri sosial RI ini juga berharap tren penggunaan transportasi massal oleh masyarakat Jatim akan semakin meningkat. Bahkan menjadi kebiasaan sehari - hari.
Baca Juga:Kouta Impor Dihapus, DPRD Jatim Khawatir dengan Nasib Petani Garam
- 1
- 2