SuaraJatim.id - Trenggalek dilanda beberapa bencana dalam sepekan terakhir. Cuaca buruk yang disertai hujan deras menyebabkan banjir dan longsor.
Banjir sempat menggenangi sejumlah wilayah di Trenggalek, seperti Kelurahan Tamanan, Kelurahan Kelutan, dan Desa Ngares di Kecamatan Kota akhir pekan lalu.
Tidak hanya banjir, longsor juga terjadi di beberapa titik, seperti di Desa Pule dan Sumberdadi.
Selain di dua desa itu, laporan terbaru longsor terjadi di Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek pada Senin, 19 Mei 2025. Ada beberapa titik di desa itu.
Baca Juga:Longsor Terjang Rumah Kades di Ponorogo, 4 Orang Terluka
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, longsor yang terjadi di desa itu menimpa 10 rumah warga dan sebanyak 6 orang dinyatakan hilang.
Kalaksa BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono mengatakan, rumah warga yang tertimpa longsor berada di RT 16 RW 17 Dusun Kebonagung. Sebanyak 3 rumah tertimbun total dan 7 rumah tertimbun sebagian.
“Tanah longsor terjadi sore tadi bertepatan dengan hujan deras yang terjadi,” ujarnya dikutip dari Beritajatim.com --- partner Suara.com.
Sebanyak 6 warga dilaporkan hilang. Enam warga tersebut ialah Mesinem, Nitin, Tulus, Yatini, Yatemi dan Torik.
Pencarian terhadap para korban terus dilakukan, meski terkendala hujan deras. Material longsor memutus akses menuju desa tersebut. “Kami berupaya membuka akses jalan yang tertutup material longsor, saat ini proses pencarian juga masih berlangsung,” jelasnya.
Baca Juga:Pamekasan Dikepung Banjir, Ribuan Orang Terdampak
Beberapa warga sudah mengugsi ke posko bencana di kawasan Bumdesma. Petugas masih melakukan pendataan untuk mengetahui pasti jumlah kerugian. “Ini kita masih melakukan pendataan juga,” pungkasnya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengatakan, bahwa tanah longsor terjadi sekitar pukul 16.10 WIB.
“Tanah longsor menimpa beberapa rumah warga di Desa Depok, Kecamatan Bendungan. Kami masih melakukan assessment dan berkoordinasi dengan perangkat desa setempat untuk mengetahui dampak dan kebutuhan warga yang terdampak,” kata Gatot.
Dia menyebutkan enam orang terindikasi berada di dalam rumah yang terdampak tanah longsor dan masih dalam pencarian.
Gatot menyampaikan, sebanyak 10 kepala keluarga atau 30 jiwa terdampak langsung dari bencana longsor ini.
“Kami masih terus melakukan pemantauan dan assessment untuk mengetahui kebutuhan warga yang terdampak. Kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan upaya penanganan dan evakuasi korban terdampak,” ungkapnya.
- 1
- 2