Gatot menambahkan, bahwa akses jalan menuju lokasi tertimbun tanah longsor masih terkendala, serta listrik padam akibat beberapa tiang listrik roboh. Hujan sedang dan berkabut juga menjadi kendala dalam proses evakuasi.
“BPBD Provinsi Jawa Timur akan terus memantau situasi dan melakukan upaya penanganan bencana ini. Kami juga mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi bencana susulan,” pungkas Gatot.
Sementara itu, pada Selasa, 20 Mei 2025 sekitar pukul 04.36 WIB terjadi gempa magnitudo 4,8 mengguncang lepas pantai Trenggalek.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pusat gempa terletak pada koordinat 11,10° Lintang Selatan dan 111,08° Bujur Timur atau sekitar 324 kilomete di sebelah Barat Daya Trenggalek dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca Juga:Longsor Terjang Rumah Kades di Ponorogo, 4 Orang Terluka
Gempa bumi ini dipastikan tidak berpotensi tsunami. Berdasarkan penjelasan BMKG, gempa akibat deformasi batuan di luar zona subduksi atau outer rise zone.
Dilihat dari mekanismenya, gempa tersebut tergolong gempa bumi dangkal dengan sumber deformasi batuan yang menimbulkan mekanisme sesar normal (normal fault). Hal ini sesuai dengan karakteristik gempa di wilayah luar zona subduksi.