Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengatakan, bahwa tanah longsor terjadi sekitar pukul 16.10 WIB.
“Tanah longsor menimpa beberapa rumah warga di Desa Depok, Kecamatan Bendungan. Kami masih melakukan assessment dan berkoordinasi dengan perangkat desa setempat untuk mengetahui dampak dan kebutuhan warga yang terdampak,” kata Gatot.
Dia menyebutkan enam orang terindikasi berada di dalam rumah yang terdampak tanah longsor dan masih dalam pencarian.
Gatot menyampaikan, sebanyak 10 kepala keluarga atau 30 jiwa terdampak langsung dari bencana longsor ini.
Baca Juga:Longsor Terjang Rumah Kades di Ponorogo, 4 Orang Terluka
“Kami masih terus melakukan pemantauan dan assessment untuk mengetahui kebutuhan warga yang terdampak. Kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan upaya penanganan dan evakuasi korban terdampak,” ungkapnya.
Gatot menambahkan, bahwa akses jalan menuju lokasi tertimbun tanah longsor masih terkendala, serta listrik padam akibat beberapa tiang listrik roboh. Hujan sedang dan berkabut juga menjadi kendala dalam proses evakuasi.
“BPBD Provinsi Jawa Timur akan terus memantau situasi dan melakukan upaya penanganan bencana ini. Kami juga mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi bencana susulan,” pungkas Gatot.
Sementara itu, pada Selasa, 20 Mei 2025 sekitar pukul 04.36 WIB terjadi gempa magnitudo 4,8 mengguncang lepas pantai Trenggalek.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pusat gempa terletak pada koordinat 11,10° Lintang Selatan dan 111,08° Bujur Timur atau sekitar 324 kilomete di sebelah Barat Daya Trenggalek dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca Juga:Pamekasan Dikepung Banjir, Ribuan Orang Terdampak
Gempa bumi ini dipastikan tidak berpotensi tsunami. Berdasarkan penjelasan BMKG, gempa akibat deformasi batuan di luar zona subduksi atau outer rise zone.