Tinjau Koperasi Merah Putih Mojokerto, Gubernur Khofifah: Kemitraan dengan UMKM, Bukan Kompetisi

Apresiasi penggunaan aplikasi Koroena dan Mojosadean di Koperasi Merah Putih Mojokerto.

Fabiola Febrinastri | RR Ukirsari Manggalani
Senin, 21 Juli 2025 | 10:53 WIB
Tinjau Koperasi Merah Putih Mojokerto, Gubernur Khofifah: Kemitraan dengan UMKM, Bukan Kompetisi
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya kolaborasi atau kemitraan dalam menjalankan Koperasi Merah Putih dibandingkan melakukan kompetisi. Koperasi Merah Putih merupakan mitra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan bukan kompetitor (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Koperasi Merah Putih (KMP) di Kelurahan Miji, Kec. Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Minggu (20/7). Dalam kunjungan tersebut, dirinya didampingi oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.

Gubernur Khofifah bersama rombongan kemudian meninjau ruangan yang digunakan sebagai etalase sembako dan elpiji.

Pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa Koperasi Merah Putih di Kelurahan Miji Mojokerto tersebut siap diluncurkan.

“Saya lihat disini sangat siap. Barang yang tersedia di outlet koperasi Miji antara lain minyak goreng, beras, gula, telur, LPG, mie, kopi, sepatu sekolah, dan produk camilan UMKM Kelurahan,” katanya.

Baca Juga:Gubernur Khofifah Wujudkan MPLS Ramah, Kampanyekan Ramah Anak, Edujatif, Inklusif dan Anti Bullying

Gubernur Khofifah menekankan pentingnya kolaborasi atau kemitraan dalam menjalankan Koperasi Merah Putih dibandingkan melakukan kompetisi. Untuk itu, pihaknya kembali menekankan bahwa Koperasi Merah Putih merupakan mitra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan bukan kompetitor.

"Saya ingin mengatakan bahwa Koperasi Kelurahan Merah Putih yang ada di Kota Mojokerto dan di kabupaten/kota lainnya adalah mitra bagi UMKM. Jadi standing position-nya ini mitra dan bukan kompetitor UMKM. Oleh karena itu, tidak boleh ada keresahan bagi pelaku UMKM terdekat dengan KMP," katanya.

Gubernur Khofifah menjelaskan, ketika berdiskusi dengan Bulog ditegaskan bahwa posisi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ini bukan end user.

"Jadi kalau kita melihat harga beras SPHP di sini jauh di bawah HET. Nah, kalau ini kemudian ada pada posisi end user, pasti akan terserap ke sini semua pembelian," jelasnya.

“Jadi Koperasi Merah Putih boleh menjual kepada pelaku-pelaku UMKM karena harga beras di sini pasti lebih murah dari pasar," imbuhnya.

Baca Juga:Gubernur Khofifah Apresiasi 105 Siswa "ADEM" Papua di Jatim Berhasil Tembus PTN

Posisi non-end user ini, sebut mantan Menteri Sosial RI itu, juga berlaku pada minyak goreng dan gula. Sehingga, kalau masih terdapat regulasi yang memposisikan Koperasi Merah Putih sebagai end user harus segera direvisi.

"Maka Koperasi Merah Putih ini bisa menjadi agen atau distributor untuk beras, gula, dan minyak goreng. Sehingga Koperasi Merah Putih bukan merupakan kompetitor, tapi mitra. Dan ini merupakan sinergi antara Bulog dan Pertamina karena sekarang Elpiji 3 kilo juga sudah ada di sini," ucapnya.

Sirkulasi produk-produk ini menjadi penting, menurut Gubernur Khofifah, untuk bisa mengkonfirmasi permintaan dan stok. Sehingga, kebutuhan produk apapun dapat disuplai dengan kepastian dan kecepatan sehingga tidak akan terjadi kekosongan item.

"Terima kasih untuk semua. Insya Allah Koperasi Merah Putih di Kelurahan Miji Mojokerto ini akan jadi satu dari sembilan koperasi yang diluncurkan secara virtual hari ini oleh Presiden Prabowo. Semoga lancar," pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah turut menyapa dan membagikan beras SPHP 5 kg untuk para lansia dan masyarakat sekitar. Dirinya juga menyempatkan diri menyapa warga yang turut hadir dalam acara tersebut.

Gubernur Khofifah juga mengapresiasi aplikasi Koroena dan Mojosadean yang digunakan langsung oleh anggota koperasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini