- Tim SAR gabungan evakuasi 8 korban Ponpes Al-Khoziny, 1 meninggal, 7 selamat, hingga dini hari.
- Dari 100 santri terdampak, 99 berhasil diselamatkan—91 evakuasi mandiri, 8 dievakuasi tim SAR.
- Evakuasi terkendala reruntuhan rapuh, ratusan personel lintas instansi terus lanjutkan operasi.
SuaraJatim.id - Tim SAR gabungan terus melakukan evakuasi korban runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo hingga Selasa (30/9/2025) dini hari.
Informasi yang didapat dari Basarnas Surabaya, 8 orang telah berhasil dievakuasi. Satu orang dilaporkan meninggal dunia.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, selaku SAR Mission Coordinator (SMC) mengatakan, tujuh korban pertama ditemukan dan dievakuasi pada Senin (29/9/2025) malam.
Dia merinci, korban pertama berhasil diselamatkan pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 18.01 WIB. Tim SAR kembali menemukan korban kedua pada pukul 18.16 WIB.
Baca Juga:Sejarah Pondok Pesantren Al Khoziny: Jejak Buduran yang Berusia Lebih dari Satu Abad
Tim kembali menemukan korban ketiga dievakuasi pukul 19.00 WIB. Lalu sekitar pukul pukul 19.16 WIB satu orang kembali ditemukan di dalam reruntuan.
Pukul 20.55 WIB tim SAR kembali menemukan kembali korban keenam. Tim lagi-lagi menemukan korban ketujuh pada pukul 22.01 WIB. Satu lagi korban kedelapan ditemukan pada Selasa (30/9/2025) pukul 01.58 WIB.
“Meski menghadapi kondisi reruntuhan bangunan yang tidak stabil dan banyaknya material di lokasi, tim SAR tetap berupaya mengevakuasi korban dengan mengutamakan keselamatan,” kata Nanang.
Berdasarkan data sementara, terdapat 100 orang santri menjadi korban dalam peristiwa ini. Dari jumlah tersebut, 99 orang berhasil diselamatkan, dimana 8 orang dievakuasi tim SAR gabungan dan 91 orang melakukan evakuasi mandiri setelah kejadian. Sementara itu, satu orang dilaporkan meninggal dunia.
Menurut informasi, kedelapan korban yang berhasil dievakuasi selanjutnya dibawa ke sejumlah rumah sakit di Sidoarjo, seperti RSUD Notopuro, RS Delta Surya, dan RSI Siti Hajar, guna mendapatkan perawatan medis sesuai kondisi masing-masing.
Baca Juga:Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Bupati Sidoarjo Soroti Konstruksi Tak Berizin
Nanang menyampaikan evakuasi megalami beberapa kendala, seperti kondisi struktur bangunan yang rapuh serta timbunan material beton yang menyulitkan pergerakan tim. Meski demikian, operasi penyelamatan terus dilanjutkan dengan dukungan penuh berbagai unsur SAR.
Operasi SAR ini melibatkan ratusan personel dari berbagai instansi dan organisasi. Selain Kantor SAR Surabaya, unsur lain yang turut terlibat antara lain BPBD Jawa Timur, BPBD Sidoarjo, BPBD Jombang, BPBD Nganjuk, BPBD Mojokerto, BPBD Gresik, TNI, Polri, PMI Sidoarjo, Damkar Sidoarjo, SAR MTA, SAR Surabaya, BDRT Rescue, LPBI NU, IOF Rescue, SAR Natra, Gerpik, BAZNAS, serta sejumlah organisasi relawan lainnya.
Mereka diperkuat dengan peralatan ekstrikasi, SCBA (Self-Contained Breathing Apparatus), peralatan evakuasi medis, hingga perlengkapan pendukung operasi penyelamatan.
Hingga berita ini diturunkan, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian dan evakuasi korban di lokasi kejadian.